• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Tradisi Menungkah, Mata Pencaharian Warga Kampung Gisi Batam

    Tradisi menungkah di Kampung Gisi Batam Kepri (Dok.kumparan.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Warga di pesisir Kampung Gisi Batam Kepulauan Riau (Kepri), selalu melakukan aktivitas berseluncur di atas papan di lautan. Kegiatan tersebut bukanlah permainan, tapi menjadi salah satu mata pencaharian, yang disebut dengan tradisi menungkah.

    Menungkah sendiri adalah mencari kerang, gonggong dan hewan laut, yang nantinya akan dijual ke pasar. Tradisi ini menjadi mata pencaharian warga Kampung Gisi Batam, sejak di masa nenek moyang terdahulu.

    Kebiasaan ini umumnya ada di daerah pesisir Sumatera Timur. Sedangkan di Bintan terdapat di Kampung Gisi. Tradisi ini baru bisa dilakukan, jika air laut sedang surut, kendati di malam hari yang hanya mengandalkan penerangan dari senter. Papan seluncuran itu, ternyata disebut dengan nama tongkah atau tungkah. 

    BACA JUGA:

    Rumah Adat di Kepri Ada 9 Jenis Lho, Apa Saja?

    Ada Tradisi Nasi Dong Sambut Maulid Nabi di Natuna

    Tepuk Kening Hingga Uang Kubur, Ini Keunikan Tradisi di Natuna

    Cara mereka menungkah sangat unik. Lutut sebelah kiri berada di atas papan. Kaki kanan menjadi pengayuh tungkah dan kedua tangan memegang tali kendali dan bertopang di ember.      

    Layaknya surfing, mereka dengan lincahnya berseluncur kesana kemari. Sesekali penungkah berhenti. Tangan mereka meraba ke dalam lumpur dan mengambil kerang. Lalu, dimasukkan ke dalam ember. Tak hanya laki-laki, perempuan juga sangat gesit menungkah. Bahkan anak-anak pun begitu lihai mengikuti orang tuanya.

    Tradisi ini bukan hanya dilakukan oleh warga Kampung Gisi saja. Ada dua desa lain yang berada dekat dengan teluk yakni Desa Tanah Merah dan Desa Tembeling Tanjung.