• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Mengenal Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar di Riau

    Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar di Riau (Dok. kompas.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Rumah adat Selaso Jatuh Kembar merupakan rumah adat dari Provinsi Riau. Ternyata, rumah adat ini juga sering disebut Balai Salaso Jatuh.

    Dinamakan Selaso Jatuh Kembar, karena memiliki selasar (selaso) yang lebih rendah (turun) dibandingkan dengan ruang tengah.

    Secara keseluruhan, rumah adat Riau ini dibuat dari bahan alam. Di mana atapnya terbuat dari daun rumbiat, yang diikat menggunakan rotan pada tulang atap.

    BACA JUGA:

    Ada Tradisi Nasi Dong Sambut Maulid Nabi di Natuna

    Tepuk Kening Hingga Uang Kubur, Ini Keunikan Tradisi di Natuna

    Tradisi Perahu Baganduang Khas Kuansing, Seru!

    Sementara bagian lainnya seperti dinding, tiang, atau lantai terbuat dari kayu-kayu kualitas terbaik semacam kayu meranti, kayu punak, atau kayu menang. Rumah adat tersebut juga dilengkapi dengan balai adat, untuk pertemuan dan musyawarah adat.

    Ukir Kayu Bermakna Luas

    Rumah Salaso Jatuh Kembar dihiasi dengan banyak ukiran yang berbeda-beda, dan memiliki makna yang juga beragam, namun bermakna dalam kehidupan.

    Seperti pada bagian tangganya, yang biasanya terdapat ukuran lebah bergantung atau ombak-ombak. Di mana ombak tersebut, memiliki makna agar semua orang bisa hidup seperti lebah yang bermanfaat bagi orang lain.

    Pada bagian atas pintu dan jendela, terdapat ukiran awan larat yang artinya kemudahan rejeki yang bisa datang darimana saja.

    Pada bagian dinding terdapat ukiran titik sekawan (itik yang berbaris berjalan beriringan), di mana memilik makna agar manusia bisa hidup selaras, berdampingan, damai, kompak, dan bersama-sama.

    Bahkan, di kisi-kisi jendela dan pintu ada ukiran semut beriringan, di mana terinspirasi dari cara berjalan semut, memiliki makna agar manu⅝sia bisa mengikuti sifat semut yang rukun, tolong menolong, dan rajin.

    Ada juga ukiran yang dinamakan Pucuk Rebung Kalok Paku, di bagian yang memanjang dan melengkung, sebagai simbol agar warga selalu bergotong royong dan saling memantu.

    Lalu, ada ukiran yang disebut Pucuk Rebung Bertuna pada bagian ujung atas dan bawah tiang, yang memiliki makna bahwa setiap masalah akan memiliki penyelesaian. Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar sendiri, merupakan tempat tinggal pada datuk, atau pemangku adat.