• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Maret 2022, XL Axiata Hentikan Layanan 3G

    Ilustrasi jaringan 3G (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Peningkatan kualitas pelayanan telekomunikasi di Indonesia, membuat berbagai layanan jaringan terdahulu harus dihentikan. Seperti yang dilakukan XL Axiata, yang akan penghentian layanan 3G per bulan Maret 2022.

    Diungkapkan Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, penataan ulang teknologi 3G atau yang dia sebut sebagai 3G Sunset, dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan.

    Selain itu, 3G Sunset juga dilakukan guna mendukung arahan pemerintah dalam meningkatkan efisiensi spektrum untuk jaringan data. Dari materi penjelasan yang dipaparkan, layanan 3G XL Axiata kini menjangkau 22 kota dengan jumlah tower sebanyak 22.000 BTS.

    BACA JUGA:

    Yuk Kunjungi 4 Kampung Batik di Indonesia, Salah Satunya di Kepri Lho..

    Taksi Udara Komersial Akan Dihadirkan, Singapura ke Batam Hanya 20 Menit

    Bandara Letung, Pintu Gerbang Perekonomian Kepri

    “Sebanyak 22.000 tower 3G bulan depan (Maret) semua bisa di-sunset," kata Gede, dalam media update mengenai jaringan XL Axiata yang digelar daring, Jumat (25/2/2022).

    Gede pun menjelaskan, sejauh ini XL Axiata telah mematikan 5.000 BTS 3G dan setiap harinya, ada sekitar 1.000 BTS 3G yang dinonaktifkan. Semuanya dilakukan secara bertahap dan ditargetkan selesai pada bulan Maret 2022.

    Dia mengatakan, sejauh ini operator telekomunikasi di Indonesia sudah memulai asesmen atau menilai, untuk mulai mematikan layanan 3G dan ada pula yang sudah mematikannya.

    Gede menjelaskan, saat ini alih-alih untuk data, layanan 3G digunakan untuk layanan suara (voice). Dia juga mengungkap, tujuan dari penghentian layanan 3G adalah spektrum fekuensi yang digunakan untuk menggelar jaringan 3G.

    Yang dinilainya bisa lebih efisien, jika dipakai untuk menggelar layanan 4G LTE. Apalagi saat ini 4G adalah tulang punggung layanan internet di Indonesia.

    "Dengan dipindahkannya spektrum dari 3G ke 4G, layanan data akan semakin baik dan efisien. Apalagi, teknologi 4G jauh lebih efisien dalam memanfaatkan spektrum dibandingkan 3G," ujar Gede.

    Gede mengungkapkan, selain bertahap menghentikan layanan 3G, XL Axiata juga terus melakukan sosialisasi terhadap pelanggan. Para pelanggan yang belum menggunakan USIM disarankan untuk berganti USIM agar bisa mendapatkan sinyal LTE.

    Program Bundling

    Sementara bagi pelanggan yang belum memiliki perangkat berjaringan LTE, XL Axiata menyediakan program bundling perangkat yang didukung berbagai promo.

    Menurut Gede, di beberapa tempat dengan jumlah pelanggan 3G cukup banyak, XL Axiata berupaya mempertahankan pelanggan-pelanggan tersebut dengan berbagai promo bundling dan kampanye promosi.

    "Kami tidak ingin kehilangan mereka, tetapi market harus mengerti dan pemerintah sudah memperhitungkan dengan matang (untuk menghentikan layanan 3G)," katanya.

    Gede berharap, nantinya Kemkominfo akan membuat keputusan resmi mengenai penghentian layanan 3G di 2022. Dengan begitu, industri bakal melakukan berbagai hal untuk menjaga bisnis, pelanggan, sekaligus manufaktur tetap bisa bertumbuh.

    Salah satunya dukungan yang dibutuhkan adalah vendor harus mendaftarkan perangkat yang bisa mendukung panggilan VoLTE.

    "Imbauan pemerintah untuk mematikan 3G perlu diiringi dengan kebijakan semua handset 4G enable VoLTE. Dengan begitu, penetrasi akan cepat dan pelanggan tidak merasakan dampak dimatikannya 3G," ujarnya.