Ada Harta Karun Raksasa di Bawah Laut China Selatan, Pantas Saja Diperebutkan !
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Harta karun di Laut China Selatan, sudah tak asing lagi bagi para negara adidaya hingga negara berkembang di dunia. Apalagi di Laut China Selatan, sudah dikenal dengan tempatnya harta karun yang taka da habis-habisnya.
Laut China Selatan sendiri adalah bagian dari Samudera Pasifik, membentang dari Selat Malaka dan Selat Karimata hingga Selat Taiwan, dengan total luas mencapai 3,5 juta Km2 atau setara 1,4 juta sq mi.
Kawasan ini telah menjadi medan konflik antara China dengan sejumlah negara di Asia Tenggara. Kondisi ini semakin memanas setelah keterlibatan pihak Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:
Ini Obat Anti COVID-19 yang Disetujui di Tiongkok
Singapura Kerahkan 100 Tentara Bantu Nakes Tangani Covid-19
Di Pantai Natuna, Ditemukan Cadangan Migas Baru oleh Perusahaan Kuwait
Laut China Selatan diperebutkan berbagai negara serta menjadi lahan sengketa, dikarenakan keberadaan harta terpendam di dasar lautnya.
Harta karun yang seakan tak ada habisnya, yakni minyak bumi dan gas. Ada sekitar 16 blok migas, berupa 11 milyar barel minyak bumi dan 190 trilyun kaki kubik gas bumi. Sehingga Laut China Selatan, adalah kolam minyak dan tabung gas raksasa dan terbesar di dunia.
Lalu, Laut China Selatan yang sangat strategis tersebut, memiliki populasi ikan sebanyak 10% dari total populasi dunia. Tak heran jika banyak kapal asing yang menerobos masuk, untuk menangkap ikan secara ilegal.
Konflik Laut China Selatan terus memanas. China berseteru dengan negara-negara Asia Tenggara terkait klaim sepihaknya, atas teritorial kawasan ini, mulai dari Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, Filipina, dan Taiwan.
Bahkan dengan Indonesia, China berkonflik di Laut Natuna yang berada di Semenanjung Malaya dan masuk dalam wilayah provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kawasan ini dikelilingi oleh 10 negara, dan menjadi lalu lintas maritim global senilai USD 5 trilyun setiap tahun. China berseteru dengan enam negara sekaligus di Laut China Selatan, yang perbatasan lautnya saling tumpang tindih.
Di luar ASEAN, China berkonflik dengan Taiwan. Nine Dash Line yang digunakan China mencakup wilayah Kepulauan paracel yang diklaim Vietnam dan Taiwan, hingga di Kepulauan Spatly dimana China bersengketa dengan Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darussalam.