Di Pantai Natuna, Ditemukan Cadangan Migas Baru oleh Perusahaan Kuwait
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Di lepas pantai Natuna di Kepulauan Riau (Kepri), telah ditemukan cadangan minyak dan gas (migas) baru. Hal tersebut dilaporkan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Temuan tersebut didapati perusahaan eksplorasi minyak asing Kuwait, KUFPEC yang menjalin kontrak dengan SKK Migas.
KUFPEC merupakan perusahaan hulu internasional yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak mentah dan gas alam di luar Kuwait. Perusahaan merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kuwait Petroleum Corporation.
BACA JUGA:
Wajib Tahu, Ini Peran BP Batam Tingkatkan Investasi di Kota Industri
Singapura Kerahkan 100 Tentara Bantu Nakes Tangani Covid-19
Autogate, Salah Satu Cara BP Batam Sempurnakan Batam Logistic Ecosystem
"Penemuan sumur eksplorasi oleh perusahaan asing dari Kuwait menunjukkan bahwa potensi migas di Indonesia masih menarik di mata investor internasional. Kami berharap, penemuan ini dapat lebih mendorong untuk international oil company (IOC) melakukan investasi di Indonesia," kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara, Sabtu (12/2/2022).
KUFFPEC menemukan cadangan migas baru berdasarkan hasil Drill Stem Test yang dilakukan di sumur eksplorasi Anambas-2X di Blok Anambas, Laut Natuna, lepas pantai Indonesia. Blok tersebut dioperasikan oleh KUFPEC Indonesia yang memegang seluruh 100 persen hak partisipasi.
Penemuan cadangan migas oleh KUFPEC Indonesia tersebut, lanjutnya, adalah penemuan hasil pengeboran yang kedua di tahun 2022, setelah sebelumnya di bulan Januari 2022, telah ditemukan pula cadangan migas baru di blok Mahakam oleh KKKS yang lain.
Sebagai bagian dari program pengeboran, KUFPEC Indonesia melakukan lima Drill Stem Test di Gabus Bawah, Intra Keras, dan Formasi Arang. Pengujian ini menghasilkan laju aliran gabungan yang stabil sebesar 40 juta kaki kubik gas (MMscfd) gas alam dan 1.240 stb/d kondensat.
Hasil dari program pendalaman sumur juga memberikan sisi positif, dari tujuan awal sumur dan mengidentifikasi potensi peluang eksplorasi lebih lanjut di formasi yang lebih dalam. Sumur dibor di kedalaman 288 kaki, menggunakan rig jack-up untuk mencapai kedalaman total 10.509 kaki.
Penjabat CEO KUFPEC Shaikh Nawaf Saud Al-Sabah menyatakan, penemuan yang sukses ini mencerminkan kemampuan perseroan sebagai operator yang mampu menjaga lingkungan dalam pelaksanaan pengeboran eksplorasi lepas pantai.
"Program pendalaman dan pengujian yang digunakan dalam program pengeboran ini adalah salah satu contoh terbaik dari KUFPEC tekad untuk memaksimalkan nilai aset yang ada di Indonesia," ujarnya.