Bergito, Tradisi Bertukar Darah Hingga Disiram ke Badan
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Bergito merupakan upacara adat dalam ‘mengangkat saudara’, yang terdapat dalam masyarakat Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Kata Gito sendiri berasal dari Gita, yang dalam bahasa Sanksekerta bermakna nyanyian atau lagu.
Dahulu kala, setiap perhelatan pengangkatan atau pengakuan saudara, Yang dilakukan dengan acara dendang atau nyanyian lagu pujian-pujian. yang intinya mengharapkan agar peserta upacara alam keadaan sehat, selamat dan sejahtera.
Pelaksanaan pengangkatan saudara itu pun beragam cara. Ada yang bertukar darah. Di mana, masing-masing menusuk jarinya, kemudian saling menempelkan darah yang keluar sebagai tanda sehidup-semati, dunia-akhirat.
BACA JUGA:
Upacara Belian, Nyanyikan Mantra untuk Panggil Roh
Sastra Lisan yang Banyak Hancurkan Rumah Tangga, Emang Ada?
Legenda Putri Kaca Mayang, Anak Raja Gasib yang Cantik Jelita
Ada juga dengan cara meneteskan darah ke dalam mangkuk. Darah tersebut di aduk bersama-sama, lalu disiram ke badan atau bahkan diminum seteguk seorang.
Cara lain pengangkatan saudara adalah, dengan menempatkan kedua belah pihak yang Bergito duduk di atas satu tikar, satu bantal atau disebut juga selapik seketiduran, sebantal setali darah.
Kemudian keduanya mengucapkan sumpah Pergitoan, yang intinya kedua belah pihak sudah mengangkat sumpah sebagai saudara.
Bagi Saudara Gito yang sudah di resmikan secara adat, terdapat beberapa pantangan. Pantang larang itu antara lain pantang aniaya-menganiaya, patang usik-mengusik, pantang buruk-memburukkan, pantang iri-mengiri, pantang dengki-mendengki, dan seterusnya.
Bahkan, ada juga aturan tidak tertulis, bahwa sesama Saudara Gito tidak boleh menikah. Jika memaksa juga, harus ditebus dengan tebusan sesuai hukum adat yang berlaku di daerah itu.