Dominasi Investasi Asing Singapura di Kota Batam Tetap Kokoh
Batam, Melayupedia - Dominasi dalam Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam masih dipegang oleh Negara Singapura.
Data dari BP Batam dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI menunjukkan bahwa Singapura masih tetap menjadi negara yang mendominasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam. Selama Semester I tahun 2023, investasi yang direalisasikan oleh Singapura di Batam mencapai angka USD 100.607,6 juta dengan total nilai proyek sebanyak 455.
Angka tersebut mengungguli dua negara lain yang masuk dalam tiga besar PMA di Batam, yaitu Perancis dengan nilai investasi sebesar USD 29.119,4 juta dan Hongkong dengan jumlah USD 15.945,6 juta.
Baca juga: Dampak Cuaca Ekstrem: BP Batam Pastikan Keamanan Aktivitas Pelabuhan Sekupang
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui juru bicara Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dalam realisasi proyek investasi selama Semester I tahun 2023 ini. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah proyek investasi meningkat secara drastis.
Ariastuty menjelaskan bahwa dari total 696 proyek pada periode yang sama tahun 2022, jumlah proyek investasi naik menjadi 1.687 proyek pada tahun 2023.
"BP Batam terus berupaya mendukung pertumbuhan investasi dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan kemudahan dalam proses perizinan," ujarnya pada Minggu (20/8/2023).
Baca juga: Batam Dominasi Investasi Asing 83,6 Persen di Kepri
Tuty, panggilan akrab Ariastuty, juga menyebutkan bahwa sejumlah negara lain masih menunjukkan minat untuk berinvestasi di Kota Batam. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Batam yang strategis.
Beberapa negara lain yang masuk dalam 10 besar investasi tertinggi di Batam meliputi Tiongkok (USD 6.422,9 juta), Jerman (USD 5.052,4 juta), Malaysia (USD 4.105,3 juta), Amerika Serikat (USD 2.791,7 juta), Jepang (USD 1.981,7 juta), Swiss (USD 1.805,3 juta), dan Kepulauan Virgin Inggris (USD 675,0 juta).
Tuty menegaskan bahwa perubahan nilai PMA yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya menunjukkan komitmen BP Batam untuk terus mendorong pertumbuhan investasi di Kota Batam, sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Kepala BP Batam.