Phuket Thailand Bakal Deklarasikan COVID-19 Sebagai Endemi
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Sudah ada beberapa negara di dunia, yang mengubah COVID-19 dari pandemi menjadi endemi. Hal tersebut juga diikuti oleh Thailand, khususnya di Provinsi Phuket.
Pejabat setempat mengatakan rencana itu muncul, meski jumlah kasus baru COVID-19 terus bertambah di kalangan wisatawan.
"Phuket akan sangat senang menjadi provinsi pertama yang mendeklarasikannya," kata Wakil Gubernur Phuket Pichet Panapong, Minggu, 20 Februari 2022, dikutip dari Bangkok Post, Senin (21/2/2022).
BACA JUGA:
Waw.. Warga Thailand Diperbolehkan Tanam Ganja di Rumahnya
Investasi Meningkat saat Pandemi, Bintan Diganjar Penghargaan dari Kementerian
30 Tahun Beroperasi, Hotel Harmoni di Batam Tumbang Karena Pandemi COVID-19
Dia berharap, hal tersebut bisa membantu mengurangi kekhawatiran soal virus dan fokus pada pemulihan ekonomi. Status endemi, sambung dia, bisa diberikan bila tingkat infeksi di suatu provinsi tidak melebihi 10 ribu kasus baru per hari.
Di samping itu, tingkat fatalitasnya tidak melebihi 0,1 persen, dan lebih dari 80 persen warga yang berisiko sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19, merujuk pada Komite Nasional Penyakit Menular Thailand.
Dia mengatakan, akan meminta pemerintah pusat untuk memperpendek durasi isolasi mandiri bagi pasien positif COVID-19. Ia mengusulkan karantina cukup dilakukan selama lima hari dari 10 hari yang berlaku saat ini.
Ia mengusulkan, dalam lima hari pertama isolasi, pasien Covid-19 akan diminta mengkarantina diri di rumah, di pusat karantina, atau di rumah sakit sebelum diizinkan untuk kembali beraktivitas dengan menerapkan langkah pencegahan Covid-19 yang ketat selama lima hari berikutnya. Hal itu sebagai solusi atas masalah cuti kerja yang menimbulkan dilema.
Pichet juga menginginkan, agar laporan harian tentang jumlah kasus baru postif COVID-19 tak lagi diumumkan. Alih-alih itu, ia ingin laporan memfokuskan pada kasus berlevel sedang hingga parah.
Dia bersikeras menyatakan Phuket dalam kondisi aman saat ini, karena memiliki sumber daya yang cukup untuk merawat warga lokal dan wisatawan asing.
Pemerintah provinsi juga berencana mempercepat vaksinasi kepada anak-anak, serta menerapkan upaya pencegahan lain, termasuk mewajibkan penggunaan masker.
Serta, akan bekerja sama dengan klinik setempat menyediakan layanan dasar perawatan Covid-19 dan memberikan saran untuk pemerintah provinsi. Di samping, mereka mendistribusikan pil favipiravir dan menyiapkan tempat isolasi untuk pasien yang bergejala ringan.
Meski begitu, tingkat infeksi di antara turis masih jadi masalah utama. Ia menyebut sekitar tiga persen turis asing terinfeksi Covid-19, dan empat persen lainnya terdeteksi lewat tes kedua.