• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Hotel Harmoni Tutup, Gubernur Kepri Prihatin Belasan Karyawannya Terancam PHK

    Hotel Harmoni di Batam (IST)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Hotel Harmoni yang sudah dibangun sejak 30 tahun lalu di Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri), harus gulung tikar karena dampak pandemi COVID-19. 

    Tutupnya hotel yang berada di kawasan Sei Jodoh, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Mengetahui hal tersebut, membuat Gubernur Kepri Ansar Ahmad prihatin.

    Gubernur Kepri Ansar bahkan mengunjungi hotel tersebut di sela-sela kegiatannya, Jumat (11/2/2022), didampingi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Buralimar.

    BACA JUGA:

    30 Tahun Beroperasi, Hotel Harmoni di Batam Tumbang Karena Pandemi COVID-19

    Di Pantai Natuna, Ditemukan Cadangan Migas Baru oleh Perusahaan Kuwait

    Petani Batubi di Natuna Ngadu ke Bupati Sulit Pasarkan Hasil Kebun

    Menurut Ansar, Hotel Harmoni punya andil besar dalam dunia pariwisata Kepri setelah lebih kurang 30 tahun beroperasi. Ia juga kerap memilih hotel tersebut jadi tempat menginap sejak masih menjabat sebagai Bupati Bintan.

    Dia juga prihatin, atas nasib 130 karyawan hotel, yang terancam PHK. Gubernur Ansar akan langsung menyusun beberapa langkah upaya pencegahan, sebagai bentuk antisipasi terjadinya penutupan hotel-hotel lainnya terutama yang berada di tengah kota.  

    "Terus terang saya merasa sedih. Ada 130 karyawan yang terancam kehilangan pekerjaan. Saya sudah membuat  beberapa langkah upaya antisipasi yang akan disampaikan ke pemerintah pusat, yakni usulan diskresi Travel Bubble di Kepri," katanya, Sabtu (12/2/2022).

    Dia juga meminta pemerintah pusat untuk membuat diskresi, dalam hal kemudahan bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang datang dari Singapura.

    Terutama untuk diperluas juga bagi non-Singaporean, seperti ekspatriat yang tinggal di Singapura. Pertimbangannya wisatawan dari kalangan tersebut cukup besar potensinya.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri akan meminta pemerintah pusat, untuk memperluas pilot projek Travel Bubble yang tidak hanya sebatas Bintan dan Nongsa saja. Serta mengaktifkan secara timbal balik jalur Vaccinated Travel Lane (VTL) atau jalur laut ke Kepri, bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang sudah divaksin. 

    "Ada beberapa usulan lainnya yang akan saya sampaikan ke pemerintah pusat, dan saya sudah minta Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Pak Buralimar agar segera menyusun usulan-usulan Kepri sebagai bentuk perjuangan kita mencegah pengangguran yang lebih besar lagi dan membangkitkan sektor pariwisata kita," katanya.

    Saat bertemu pemilik dan karyawan Hotel Harmoni, dia juga tampak memberikan motivasi dan berharap agar sebagian besar karyawan bisa ditampung di hotel grup Harmoni lainnya.  

    Ansar bahkan sempat mencoba meminta tenggat waktu untuk mengundur agak satu bulan penutupan hotel sembari mencari investor baru. Saat meninjau kondisi hotel tersebut, ia juga membawa serta beberapa investor. 

    Dia meminta pemilik hotel Harmoni dan hotel lainnya, untuk terus berusaha seiring dengan upaya keras yang dilakukan Pemprov Kepri untuk membangkitkan lagi sektor pariwisata. 

    Namun, pemilik Hotel Harmoni, Antonius menyebutkan, penutupan Hotel Harmoni tidak bisa dielakkan lagi. Karena semakin sepinya kunjungan tamu hotel, terutama selama masa pandemi Covid-19.  

    "Kami punya 3 hotel, yakni Harmoni one, Harmoni Suite dan Hotel Harmoni. Karena kondisi yang semakin sulit, kami terpaksa harus mengorbankan salah satu diantaranya. Dan dari berbagai pertimbangan, Hotel Harmoni di Jodoh ini lah yang kami putuskan untuk tidak beroperasi lagi," katanya. 

    Antonius menyebutkan, sebanyak 130 karyawan mereka akan diberikan pesangon selama sembilan bulan. Sebagian akan diusahakan ditampung di dua hotel lainnya. Sebagian lagi di rumahkan sembari mencari investor baru.