Gedung DPRD Batam Terbakar, Ini Penyebabnya..
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Kebakaran hebat terjadi di salah satu ruangan di gedung DPRD Batam Kepulauan Riau (Kepri), pada hari Selasa (11/1/2022) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
Ternyata, lokasi kebakaran tersebut merupakan ruangan fraksi Partai Hanura DPRD Batam. Sebagian besar barang di ruangan tersebut pun, hangus terbakar.
"Iya, tadi jam 11. Karena arus pendek listrik aja," kata Sekretaris DPRD Batam, Aspawi, Selasa (11/1/2022).
BACA JUGA:
Rawan Longsor, Waspada Saat Melintas di Jalan Seraya Atas Batam
Pakai Uang Sendiri, ASN Perbaiki Jalan Berlubang di Karimun
Gandeng UIB, BP Batam Gelar Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2021
Peristiwa tersebut sontak membuat beberapa staf, di sekitar ruangan langsung berhamburan. Beberapa dari mereka ada yang berteriak histeris. Api sendiri baru berhasil dipadamkam, setelah 30 menit sejak kebakaran terjadi.
Dia mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Arsip di ruangan dan juga peralatan elektronik juga, berhasil di selamatkan.
“Hanya kursi meja yang terbakar di ruangan. Kebakaran hanya terjadi satu ruangan saja. Tidak merembet ke ruangan yang lain. Diduga konsleting arus listrik,” ungkapnya.
Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar), telah berada di lokasi kebakaran. Sementara para anggota DPRD Batam dan staf, terlihat masih berada di luar Gedung DPRD Batam.
Usai kebakaran tersebut, aktivitas perkantoran di DPRD Batam ikut terhambat. Seperti listrik di DPRD Batam harus dimatikan untuk sementara waktu.
Arus pendek listrik diduga jadi penyebab kebakaran. Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Batam berjibaku padamkan api. Tak berlangsung lama, sekitar 30 menit kejadian, api berhasil di jinakkan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam, Azman mengatakan, peristiwa tersebut kini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diselidiki.
"Yang penting, kejadian ini tidak ada korban jiwa. Hanya satu ruangan saja yang terbakar," katanya.
Listrik di Kantor DPRD Batam hingga kini dimatikan. Selanjutnya, untuk memastikan keadaan benar-benar aman, pihaknya menyerahkan hal itu ke PLN.
"Nanti PLN yang memastikan apakah listrik di sini sudah bisa dihidupkan atau belum. Tapi ini sifatnya hanya sementara," katanya.