BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri), secara terbatas mulai dilaksanakan pada 21 September 2021. Sejauh ini, belum ada ditemukan klaster penyebaran COVID-19 di sekolah. 

Diungkapkan Wakil Wali Kota (Wawako) Batam Amsakar Achmad, seluruh satuan pendidikan di Batam telah melaksanakan PTM. Dengan total mencapai 370 satuan pendidikan, baik tingkat maupun SMP negeri dan swasta.

BACA JUGA:

Air Mata Bahagia Sambut Aliran Listrik di Desa Semembang Karimun

Pelajar yang Belum Divaksin di Bintan Tak Bisa Ikut PTM

Warga Antusias Ikuti Program Nasi Kapau Polairud Polres Karimun

“Alhamdulilah tidak ada klaster, tetap antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya, Rabu (27/10/2021). 

Namun pemerintah daerah tetap mewaspadai, agar jangan sampai ada klaster penyebaran COVID-19. Amsakar juga menyampaikan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Presiden RI sampaikan langsung dalam pertemuan, yang dilaksanakan dengan zoom. Ada dua titik krusial yang harus diperhatikan. Yakni area kantin dan parkiran sekolah,” katanya. 

Untuk area kantin, lanjutnya, sampai sejauh ini kantin sekolah di Batam belum beroperasi. Sedangkan untuk area parkiran, Amsakar sudah meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Batam memperhatikan pengadaan tempat cuci tangan. 

“Saya sudah pesankan betul kepada pak Kadis, agar disiapkan tempat cuci tangan, dan hal itu sudah difollow up ke Sekolah,” katanya. 

Untuk pelaksanaan PTM, Amsakar menyebutkan, bahwa hal itu dilakukan secara terbatas, yaitu hanya diisi 50 persen dari total kapasitas. 

Selain itu, pembelajaran di tingkat SMP dalam satu jam pelajaran maksimal dilakukan dalam waktu dua jam, sedangkan di tingkat SD maksimal hanya dilakukan dalam waktu satu jam. 

“Selain itu, masih tetap sistem shift, setelah shift pertama selesai, maka dilanjutkan shift kedua pada hari yang sama,” ucapnya.