• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Tua Pek Kong, Klenteng dan Vihara Dalam 1 Komplek di Batam

    batamTua Pek Kong juga dikenal sebagai Vihara Budhi Bhakti di Batam (Dok. batam.tribunnews.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Tua Pek Kong juga dikenal sebagai Vihara Budhi Bhakti, konon adalah kuil Buddha tertua di Batam Kepulauan Riau (Kepri).

    Kuil ini diresmikan pada tanggal 18 September 1986, oleh otoritas setempat Batam. Memiliki luas kurang lebih 650 meter persegi, kuil ini telah didatangi secara rutin oleh turis asing seperti Korea Selatan, India, Singapura, Malaysia dan Jepang.

    BACA JUGA:

    Yuk Berwisata Religi ke Vihara Cetiya Tri Dharma

    Ada Kisah Menarik dari Altar Lau Chou di Vihara Bahtra Sasan Tanjungpinang

    Terletak di Atas Tebing Berbatu, Ini Pesona Vihara Gunung Dewa Siantan

    Berbeda dari Biara lainnya yang ada di Batam, desain bangunan dari Kuil Tua Pek Kong ini dipengaruhi oleh arsitektur Cina.

    seperti desain dalam ruangannya, yang terdapat lentera-lentera yang tergantung dari langit-langit. Serta warna merah menyolok yang membuat Kuil Buddha ini nampak seperti Kuil Cina.

    Sampai dengan saat ini, Kuil Tua Pek Kong masih digunakan sebagai tempat bersembahyang setiap hari, juga sebagai tempat perayaan keagamaan.

    Selain kuil, disana juga terdapat taman kecil yang memiliki beberapa patung dewa-dewi, seperti Buddha Maitreya, Dewi Kuan Im, dan juga beberapa dewa-dewi lainnya.

    Relif dewa-dewi juga dapat dilihat di dinding kuil. Pagoda dibangun di depan kuil, sedangkan disampingnya, terdapat Kuil Cina yang dikenal dengan nama Kuil Khong Hu Chu.

    Vihara ini sendiri terdiri dari 2 bangunan utama, yakni klenteng di bagian depan dan bangunan vihara yang letaknya sedikit masuk ke dalam.

    Bedanya, klenteng digunakan untuk sembahyang umat Konghucu atau bisa juga penganut Tri Dharma, sedang Vihara adalah untuk orang Buddha.

    Bangunan klentengnya berwarna merah dengan interitor khas China yang mendominasi. Adapun untuk gedung viharanya tampak gagah dengan cat berwarna putih.

    Bangunannya yang didominasi warna merah itu, terdiri dari beberapa bagian di mana setiap ruang persembahan terdapat Dewanya. Di dinding depan bangunan utama terdapat lukisan serta relief dewa-dewa.

    Terdapat tangga 2 jalur di luar gedung, yang mengarah ke tempat sembahyang di lantai 2. Nah, di vihara ini terdapat ruang utama sembahyang yang terdapat dewa-dewa di dalamnya.