SDN 001 Lingga, Dibangun Sejak Zaman Kesultanan Lingga
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Sekilas, bangunan sekolah SD Negeri 001 di Kabupaten Lingga Kepulauan Riau (Kepri), terlihat biasa saja.
Bangunan sekolah yang terletak dijalan Encik Kasim, Kelurahan Daik Lingga ini, berbentuk panggung dan digunakan untuk proses belajar mengajar para pelajar.
BACA JUGA:
Kamu Wajib Tahu 3 Alat Musik Tradisional Kepri yang Masih Ada Hingga Kini
42 Unit Miniatur Perahu di Museum Bahari Bintan
Setiap Tahunnya, Pulau Mensemut di Lingga Makin Terkikis Abrasi
Namun di balik itu, ternyata sekolah yang juga masuk ke dalam Benda Cagar Budaya (BCB) ini, merupakan sekolah tertua yang pernah dibangun di Kepri.
Meski sudah berusia ratusan tahun, sekolah yang dibangun sejak jaman Kesultanan Lingga ini tak banyak yang berubah. Bentuk bangunan sekolah panggung tersebut tetap dipertahankan.
Menurut catatan sejarah, bangunan sekolah SDN 001 yang ada saat ini, dibangun pada tahun 1875 sejak zaman kesultanan Lingga. Yakni di masa Sultan Sulaiman Badrull Alamsyah II, di tahun 1857-1883 Masehi.
Diperkirakan SDN 001 Lingga ini, sudah berusia 139 tahun. Meski pada akhirnya, kerajaan Lingga mengalami keruntuhan pada 1911, sekolah ini tetap dimanfaatkan, dan kemudian berubah menjadi Sekolah Rakyat (SR).
Dahulu, sekolah ini adalah sekolah arab. Pembelajarannya juga menggunakan tulisan arab melayu. Inilah yang membuat dunia penulisan di Lingga berkembang, hal ini terlihat dari ditemukannya manuskrip maupun babat yang berhuruf arab melayu.
Jadi tak heran, jika orang-orang melayu Lingga sudah mengenal tulisan, sekalipun tidak berketurunan bangsawan. Berbeda dengan di Jawa, di sekolahnya dibangun hanya untuk kaum bangsawan dan orang-orang istana.
Perigi yang Tak Pernah Kering
Selain bangunan SDN 001 yang bersejarah, di lokasi yang sama juga terdapat sebuah perigi yang dibangun sejak zaman Kesultanan Lingga.
Sampai saat ini, kondisi perigi tersebut masih dapat digunakan oleh warga sekitar. Bahkan saat kemaru, perigi tersebut tak pernah kering.
Perigi ini menjadi sumber air untuk warga seluruh kawasan Daik Lingga. Bahkan saat musim kemarau pun, perigi tak pernah kering. Di sisi perigi itu juga, terdapat tahun pembuatan dengan tulisan arab melayu.