• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Prasasti Padang Panjang di Karimun, Sempat Diwartakan Media Singapura

    Prasasti Padang Panjang di Karimun Kepri (Dok. Kemdikbud.go.id)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Prasasti Padang Panjang berada  di  Desa  Meral,  Kecamatan  Tanjung   Balai Karimun,  Kabupaten Karimun, di Provinsi Kepulauan  Riau (Kepri). 

    Prasasti Pasir Panjang  ini, berada di areal lokasi pertambangan PT. Karimun Granite  sejak tahun 1971, yang telah mulai  melakukan penambangan di  bukit-bukit granit yang  memiliki  kualitas batu  granit yang  konon  paling  berkualitas di  Asia.

    BACA JUGA:

    Saripati Santan Kelapa Jadi Make Up Pengantin di Pulau Laut Natuna

    Ritual Bale Kampung di Kelumu, Tolak Bala dan Lancarkan Rezeki

    Keramat Binjai, Wisata Religi yang Belum Banyak Dilirik Wisatawan

    Prasasti  ini merupakan peninggalan bersejarah, tentang penganut agama  Buddha  di Kepri. Ukiran prasasti di Karimun ini, dipahatkan pada dinding  bukit batu granit dengan ukuran media yang ditulis berukuran batu 93 cm x 137 cm.

    Huruf pre-Nagari dan bahasa Sansekerta, yang terukir di prasasti tersebut. Ada tiga baris huruf, dengan ukuran masing-masing tulisan, baris ke-1 140  cm x 37 cm, baris ke-2 145 cm x 36 cm, dan baris ke-3 160 cm x 37 cm.

    Prasasti ini telah diberi cungkup, pada tahun 1993/1994, yang  berukuran 208  cm x 267 cm. Tulisan  terkesan kasar dan  goresan tidak terlalu dalam dengan tebal tulisan 0-1 cm 3.

    Pada tanggal  19  Juli 1873, prasasti ini ditemukan oleh K.F. Holle. Lalu di tahun 1874, dilakukan perekaman data  dengan membuat sketsa dan  dokumentasi prasasti oleh  Resident Riau.

    Dua bulan setelah itu, K.F Holle melaporkan kembali  kepada Resident Riau, bahwa dia kesulitan dalam  menelaah sketsa yang  ada . Dia pun meminta untuk  mengirimkan sketsa yang jelas  , untuk   diteliti .

    Hingga   tahun  1887 , belum   banyak   yang  mengetahui keberadaan prasasti ini , sehingga  kemudian diberitakan dalam  media  Singapore ‘Strait Times’, di tanggal  3 Agustus  1887.

    Setelah dua bulan informasi tersebut disampaikan kepada Staits Branch  of Royal Society, terkait keberadaan inskripsi di batu granit, A.M Skinner, Lieutenant Ashworth and Mr. Haughton pergi ke Karimun.

    Mereka melakukan pembuatan sketsa dan dokumentasi foto prasasti, oleh Lieutenant  Ashwort. Lalu, mengirimkan data berupa sketsa dan foto prasasti tersebut, ke British Museum di Singapura