• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Makam Sultan Abdullah Mua’yat Syah di Pulau Tambelan, Tingginya Hingga 1 Meter

    Makam Sultan Abdullah Mu’ayat Syah (Dok. Kemdikbud)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Sultan Abdullah Mua'yat Syah, dahulu bernama Sayyid Abu Bakar Raja Bungsu. Ia adalah Sultan Johor ke-7, yang memerintah tahun 1615 hingga tahun 1623. 

    Dia adalah putera kepada Sultan Muzaffar Shah, yang diangkat oleh Sultan Iskandar Muda Aceh sebagai Sultan Johor ke-7, untuk menggantikan Sultan Alauddin Riayat Shah III, Sultan Johor ke-6.

    BACA JUGA:

    Meriam Tegak di Lingga, Tak Bisa Dipindahkan oleh Siapapun

    Mengenal Adat Gantung Dalam Acara Perkawinan Masyarakat Kepri

    Keramat Binjai, Wisata Religi yang Belum Banyak Dilirik Wisatawan

    Pada tahun 1618, Sultan Abdullah Mu’ayat Syah pindah ke Lingga (Daik), dengan meminta bantuan Belanda dan Orang Laut untuk melawan Aceh. Kemudian, Sultan Abdullah Mua’ayat Syah menceraikan istrinya yang juga adik dari Sultan Aceh, Sultan Iskandar Muda. 
    Kejadian ini pun membuat murka Sultan Iskandar Muda, karena adik baginda yang dicintainya diceraikan oleh Sultan Abdullah.

    Sultan Iskandar Muda memerintahkan pasukannya, untuk menghancurkan Batu Sawar, ibu kota Kerajaan Johor Lama dan menyerang Pulau Lingga.

    Menurut catatan sejarah, Sultan Abdullah melarikan diri ke Pulau Tambelan, hingga akhir hayatnya.

    Semula, makamnya terletak di Bukit Bentayan atau sering juga disebut Mentayan. Namun, oleh Sultan Mansur dan saudaranya bernama Sultan Yahya, makam Mua'ayat Syah yang kemudian dipugar dan dipindahkan ke Desa Batu Lepuk Tambelan.

    Makam ini dikelilingi oleh empat keping batu karang, dengan ukuran panjang 345 cm dan lebar 120 cm. Di atas batu ini, terdiri atau terbujur batu besar berbentuk segi empat panjang.

    Sementara, keliling pinggirnya dipahat dengan ukuran panjang 250 cm dan lebar 45 cm, serta tebalnya 45 cm.

    Di atas batu itu, terdiri dua batu nisan terdiri dari batu karang yang diukir indah, dengan dasar bawah 27 x 27 cm. Uniknya, tinggi nisan makam ini bahkan mencapai 1 meter.