• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Meriam Tegak di Lingga, Tak Bisa Dipindahkan oleh Siapapun

    Meriam Tegak di Pulau Dabo Kecamatan Lingga Kepri (Dok. travel.detik.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Jika biasanya meriam diletakkan terlentang, lain halnya dengan meriam yang berlokasi di Pulau Dabo, Kecamatan Lingga di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).

    Ya, di Negeri Seribu Satu Meriam ini, kita bisa melihat salah satu cagar budaya Meriam Tegak. Dinamakan dengan nama itu, karena posisinya dalam keadaan tegak. Unik bukan..

    BACA JUGA:

    Mengenal Adat Gantung Dalam Acara Perkawinan Masyarakat Kepri

    Situs Makam Merah, Misteri Tempayan Tak Pernah Kekeringan Air

    Sedekah Laut, Cara Nelayan di Karimun Bersyukur

    Oleh karena itu, Meriam Tegak merupakan salah satu cagar budaya yang ramai dikunjungi orang karena keunikannya ini. Kita akan disuguhi penampakan-penampakan meriam pada zaman dahulu, termasuk meriam yang berdiri tegak.

    Meriam yang memiliki nilai sejarah ini, berdiri tegak dengan gagahnya di pinggir pantai dan tepian Jalan Batu Berdaun, Desa Batu Berdaun.

    Sebagian dari sisi meriam, masuk atau menancap tanah dengan posisi bagian depan moncong berdiri tegak menghadap ke atas langit.

    Putri Encek Walek

    Menurut legenda, Meriam Tegak yang diwariskan secara turun-temurun. Dahulu kala, meriam tersebut ditancapkan oleh seorang Putri Raja bernama Encek Walek.

    Putri Encek Walek berasal dari Kerajaan Riau Lingga. Saat itu, sang putri sedang terlibat perkelahian hebat, dengan seorang pangeran terkenal.

    Setelah ditancapkan ke dalam tanah, Putri Encek Walek menantang sang pangeran untuk dapat melawan. Mereka melanjutkan perkelahian, jika dapat mencabut meriam tersebut.

    Namun kenyataannya, sang pangeran tidak dapat mencabut meriam. Sehingga dia harus menerima kekalahannya dan pergi melarikan diri.

    Beberapa orang berasumsi, bahwa sang putri telah menggunakan kesaktiannya ketika menancapkan meriam ke dalam tanah. Bahkan seorang pangeran pun, tidak dapat sanggup mencabut meriam tersebut.

    Tak Bisa Dipindahkan

    Faktanya, pemerintah pernah beberapa kali berupaya memindahkan meriam tegak ke lokasi aman. Namun meriam berwarna hitam ini, tidak dapat dipindahkan. Bahkan, kendaraan alat berat yang dikerahkan ke lokasi pun kewalahan dan kemudian menyerah.

    Hingga kini, letak meriam tegak tak bergeser. Pemerintah setempat tetap menjaga dan melestarikannya, dengan membangun lantai marmer. Serta memasang pagar mengelilingi meriam, tampak juga kain kuning membalut batang meriam tersebut.

    Jika ingin melihat keunikan meriam tegak ini, bisa dijangkau lewat darat, air atau udara. Kita bisa menumpang pada kapal perahu, dari pelabuhan di Batam. Dengan transportasi udara, dapat memanfaatkan pesawat perintis yang berasal dari Pekanbaru atau Provinsi Jambi.