• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Gedung Sekolah Terbatas, Pelajar SMAN 28 Batam Numpang Belajar di Sekolah Dasar

    nggota Komisi IV DRPD Kepri, Wahyu Wahyudin saat meninjau bangunan SMAN 28 Batam yang belum rampung (Melayupedia.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Para pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 28 Batam di Kepulauan Riau (Kepri), terpaksa menumpang belajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Batam.

    Kondisi ini terjadi, karena gedung di SMAN 28 Batam tak cukup menampung seluruh murid, serta sarana prasarana yang terbatas. SMAN 28 yang dibangun sejak tahun 2019, hanya memiliki satu gedung, yang diperuntukan kepada majelis guru.

    Sebanyak 118 siswa yang terbagi dari 4 kelas yang terdiri 2 kelas IPA dan 2 kelas IPS itu numpang menimba ilmu di gedung SDN 08. Yang letaknya, hanya bersebelahan dengan sekolah tersebut.

    Sejauh ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri belum menunjukkan respons terhadap pembangunan gedung sekolah tersebut.

    "Untuk langkah pemerintah sejauh ini belum ada respons terkait hal ini," kata Anggota Komisi IV DRPD Kepri, Wahyu Wahyudin, Jumat (15/10/2021)

    Menurutnya, anggaran dana untuk pembangunan SMAN 28 Batam jauh dari harapan. Di 2019 saja, hanya dianggarkan untuk bangun pondasi gedung.

    Lalu di tahun 2020, hanya dianggarkan untuk pembangunan satu ruangan sekolah saja. Sedangkan di tahun 2021 tak dianggarkan sama sekali. Kemudian di 2022 baru masuk di RKPD.

    "Di 2021 sudah penerimaan siswa baru, akhirnya mereka tak sanggup menampung dan terpaksa menumpang proses belajar mengajar di gedung SD 08," katanya.

    Di tahun ini, pemerintah terpaksa tak menganggarkan pembangunan sekolah tersebut karena alasan defisit. Kedepannya, dewan akan terus mengawal progres perkembangannya.

    "Kami (DPRD) akan mengawal terus supaya bisa minimal 5 RKB sekolah tersebut dianggarkan untuk 2022. Karena anggaran 2022, maka Tahun 2023 baru bisa terpakai. Kalau pun cuma 3 RKB, nah ini Pak Gubernur sudah gagal membangun masyarakatnya dalam hal pendidikan," ungkapnya.

    Ia juga meminta, agar pemerintah segera merespons. Jika tidak, siswa yang mendaftar akan terus meningkat melihat demografis kependudukan di Kecamatan Sei Beduk cukup padat. 

    Khusus di Sei Beduk, lanjut Wahyu, idealnya harus ada 3 SMA. Namun sekarang ini hanya ada 2, itu pun cuma 1 gedung sekolah yang betul-betul memadai.

    Wahyu mengingatkan pemerintah jangan sampai pendidikan tak diperhatikan. Sebab semua hal dimulai dari sektor pendidikan. 

    "Pendidikan kita paling penting. Mengentaskan masalah kemiskinan dan pengangguran dari pendidikan. Jangan sampai kita menambah pengangguran baru. Karena kenapa? Sekolahnya aja tidak memadai, uang praktek tidak ada. Mereka mau punya wawasan apa nantinya? Jendela Indonesia ini di Batam," katanya.