Situs Makam Merah, Misteri Tempayan Tak Pernah Kekeringan Air
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Sejarah Melayu tak lepas dari peran dan jasa para Raja.
Nah, di Situs Makam Merah, ternyata bersemayam Yang Dipertuan Muda Riau X Raja Muhammad Yusuf, raja yang menurut catatan sejarah, yang memerintah dari 1859 hingga 1900.
Situs Makam Merah berada sekitar 800 meter, di sebelah timur situs Istana Damnah.
Kenapa dinamakan Makam Merah?
Ternyata, ini karena dahulu lantai selasar dan bangunan cungkupnya berwarna merah semua, sehingga dikenal dengan nama Makam Merah.
Bangunan Makam Merah berupa bangunan cungkup berbentuk bujursangkar, berukuran 12 x 12 meter. Di tengah-tengahnya berupa halaman terbuka tanpa atap.
Jika diperhatikan, bangunan cungkup tersebut sebenarnya bukan untuk melindungi makam. Namun untuk melindungi selasar yang mengelilingi makam Raja
Muhammad Yusuf yang berada di tengah-tengah. Lebar selasar ini sendiri adalah 3,30 meter dengan lantai tegel berwarna merah.
Bangunan cungkupnya ditopang oleh 32 buah tiang, yang masih asli. Cungkup ini terbuat dari besi silinder, dengan tinggi 2,83 meter pada deret tiang luar, dan tinggi 2,10 meter pada deret tiang dalam.
Antara sisi dalam selasar dengan makam, dibatasi oleh dinding jeruji besi yang juga masih asli setinggi 80 cm.
Di luar bangunan cungkup ini berupa halaman, yang dibatasi dengan pagar keliling jeruiji besi.
Dan pada sisi pada barat dan tembok bata pada sisi utara, timur, dan selatan setinggi 1,5 meter.
Luas halaman ini berukuran 28 x 24,30 meter. Di luar pagar keliling sebelah barat terdapat bangunan werkeet, yang dibuat bersamaan.
Makam Raja Muhammad Yusuf berada di tengah-tengah dengan sepasang nisan berbentuk gada dari batu andesit.
Makam ini dibuat tanpa jirat, dan jarak antara nisan di bagian utara dan selatan 1,90 meter, dengan tinggi nisan 80 cm dari permukaan tanah.
Misteri Pagar Besi dan Tempayan
Ternyata terdapat beberapa hal mistis, di lokasi makam Raja Muhammad Yusuf ini.
Yakni tentang pagar besi yang selalu berubah-ubah, ketika ada seseorang ingin menghitung jumlahnya.
Selain itu, ada kepercayaan juga tentang tempayan yang berada di lokasi malam.
Konon, tempayan ini tidak pernah kering air didalamnya, meskipun tidak ada yang mengisinya.