BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Jalanan mulai dari Sei Temiang hingga kawasan Hutan Lubuk Matakucing, Batam, ternyata dipercaya merupakan jalur tengkorak, atau angker bagi sebagian masyarakat.

Salah satu tempat yang terkenal dengan keangkerannya, di sepanjang Jalan Sei Temiang ini. Yakni di dekat tempat pemakaman umum, sampai ke hutan wisata Mata Kucing.

Perihal nama Lubuk Matakucing sendiri, sudah mengandung mistis. Konon, dahulu di wilayah ini adalah habitatnya Harimau.

Namun, karena kepercayaan penduduk yang pantang menyebutan nama hewan tersebut, maka mereka menggantinya dengan sebutan 'kucing'.

Rawan Kecelakaan

Bukan rahasia lagi, kalau ternyata banyak pengendara yang melintasi Jalan Sei Temiang ini menjadi korban kecelakaan. Bahkan, seringkali memakan korban jiwa.

Cerita-cerita yang berkembang dalam masyarakat pun, cukup membuat bulu kuduk berdiri.

Konon, cerita warga ke warga, pernah ada seorang perempuan yang bertengkar dengan pasangannya.

Kemudian, ia pergi berjalan kaki menuju hutan Mata Kucing, lalu tiba-tiba menghilang, dan tak pernah ditemukan lagi.

Warga percaya, sang perempuan dilarikan makluk halus penunggu hutan.

Cerita angker lainnya menyebutkan, pernah ada warga yang lewat di sekitar jalan, dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Temiang sekitar jam 11 malam, tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi.

Faktanya, di sana memang pernah ada ditemukan mayat bayi yang dibuang orang tuanya. Tepatnya di dekat hutan tak jauh dari TPU tersebut, pada tahun 2019 lalu.

Parahnya, jenazah bayi ditemukan dengan kondisi tulang kaki terlihat jelas karena sudah dilumat belatung.

Sosok Berambut Panjang dan Berbaju Putih

Cerita yang paling sering didengar, bahkan dialami banyak warga yang melintasi jembatan, adalah terlihatnya penampakan sosok berbaju putih, dan berambut panjang.

Sosok ini kerap menampakkan diri kepada pengendara, yang kemudian membuat pengendara menjadi hilang fokus dan akhirnya mengakibatkan kecelakaan.

Menurut pengakuan warga, sosok tak kasat mata tersebut akan tampak melayang tanpa menginjak tanah, lalu menghilang ke arah hutan Mata Kucing.

Terlepas dari benar atau tidaknya hal-hal mistis di atas, sudah sepatutnya kita berhati-hati saat berkendara.

Patuhi aturan berlalu lintas. Dan, tentunya berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.