• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Misteri Hilangnya Pilot Suwelo Dalam Kecelakaan Pesawat 34 Tahun Lalu

    Bangkai pesawat Nomad N22S yang jatuh tahun 1987 (Dok. Ismed Abdullah Official)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Di Pulau Mapur di Bintan yang sungguh indah, ternyata menyimpan kisah sedih, terkait kecelakaan pesawat.

    Dahulu, 34 tahun silam, Pesawat Nomad N22S berlambung P-817, jatuh di perairan Pulau Mapur, tepatnya pada 4 Mei 1987.

    Pesawat ini diketahui bertolak dari Natuna ke Tanjungpinang, ketika menjalankan misi patroli maritim.

    Pesawat Nomad jatuh dan tenggelam karena kerusakan pada mesin, saat terbang rendah mendekati kapal perang Singapura.

    Berdasarkan fakta, sang pilot, Suwelo Wibisono tenggelam bersama pesawat yang dikendarainya, sementara Kopilot Mayor Laut Markoni selamat dalam peristiwa tersebut.

    Namun, seolah tenggelam dalam paras indah 'bahari' perairan Pulau Mapur, pesawat tidak bisa ditemukan. 

    Proses pencarian terhadap pesawat dan awak pesawat Nomad ini, sudah dilakukan tim pencari pada Agustus 1987 lalu.

    Selama berhari-hari pencarian dilakukan oleh Tim TNI AL dan Angkatan Laut Singapura, tapi ternyata bangkai pesawat itu tidak juga ditemukan.

    Sang pilot merupakan satu-satunya korban, dalam jatuhnya pesawat Nomad itu.

    Sementara, semua penumpang ditemukan selamat. Setelah tenggat waktu pencarian habis, akhirnya upaya pencarian terhadap pesawat Nomad dan jenazah Suwelo tidak dilakukan lagi.

    Pesawat dianggap hilang, begitu juga dengan nasib sang pilot.

    20 Tahun Berlalu, Kerangka Pesawat Ditemukan

    Pencarian bangkai dan pilot pesawat Nomad N22S di Perairan Kepri (Dok. antara foto)

    Pada tahun 2007 lalu, kerangka pesawat Nomad N22S akhirnya ditemukan.

    Penemuan pesawat Nomad setelah puluhan terkubur di dasar laut ini, merupakan salah satu peristiwa langka.

    Beberapa nelayan Pulau Mapur membawa kabar baik. Mereka mengaku menemukan bangkai pesawat Nomad, yang sudah terkubur di dasar laut puluhan tahun lalu itu.

    Tim Dinas Penyelaman Bawah Air (Dislambair) dikerahkan untuk melihat bangkai pesawat, yang terletak sekitar 23 meter di bawah permukaan laut.

    Setelah memastikan ada bangkai pesawat itu, TNI AL melakukan evakuasi. Perlu waktu sekitar 9 hari, untuk mengangkut bangkai pesawat yang sudah rapuh itu.

    Namun, harapan tinggal harapan. Keluarga Suwelo yag berharap bisa menemukan jenazah sang pilot, harus mengikhlaskan kepergian sang suami kedua kalinya, setelah menunggu selama 20 tahun lamanya.

    Di dalam bangkai pesawat yang sudah rapuh, hanya ditemukan baju dinas sang pilot, yang masih terlihat utuh dan terikat di kursi pilot.

    Selain itu, jam tangan yang digunakan sang pilot saat bertugas juga ditemukan, dan kini disimpan istri dan anak-anak mendiang.

    Lalu, dimanakah kerangka jenazah sang pilot?