• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Yuk Berkunjung ke Museum Raja Ali Haji

    Museum Raja Ali Haji di Batam Kepri (Dok. kepripedia.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), membuka Museum Kota Batam Raja Ali Haji, Desember 2020 lalu.

    Jika kamu berkesempatan menapakkan kaki ke Batam, wajib mengunjungi museum ini.
    Museum Raja Ali Haji di Dataran Engku Putri, Batam memiliki keunikannya sendiri.

    Bukan hanya benda bersejarah, namun foto hingga peradaban Melayu ada disini. Apa saja yang ada disini?

    Cogan

    Pertama kali tiba, pengunjung akan melihat sebuah lempengan besar mirip daun sirih. Inilah yang disebut Cogan.

    Salah satu alat kebesaran atau regalia, yang dimiliki Kerajaan Johor Riau Lingga Pahang. Yang mana wilayahnya, mencakup Kepri, Riau, Jambi sampai ke Malaysia dan Singapura. 

    Cogan adalah sebuah tombak simbol kebesaran kerajaan, yang diwarisi hingga tahun 1913 sebelum keruntuhannya oleh Belanda, yakni di masa Kesultanan Sultan Abdulrahman Syah.

    Pada kedua belah bagian sisi Cogan, terdapat ukiran tulisan timbul dalam lambang huruf arab menggunakan Bahasa Melayu (Arab Melayu).

    Kepemimpinan BJ Habibie

    Di Museum Raja Ali Haji, pengunjung juga akan melihat foto-foto masa kepemimpinan Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, yang pernah memimpin otorita Batam selama 20 tahun dari 1978 hingga 1998. 

    Dalam masa kepimpinannya, B.J. Habibie mampu membuat Batam berkembang sangat pesat. Terobosan paling terasa manfaatnya adalah, pembangunan Jembatan Barelang.

    Jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Nipah (Pulau ponton), Rempang Stokok, Galang, dan Galang Baru.

    Setelah terbangunnya jembatan pada tahun 1998 kehidupan masyarakat meningkat. Ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga gaya hidup semua berubah.

    Penjajahan Belanda dan Jepang

    Benda-benda bersejarah pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, juga dipamerkan di Museum Raja Ali Haji.
    Berdasarkan catatan sejarah, Batam sepenuhnya dijajah Belanda dan diperintah oleh seorang amir yang bertanggung jawab kepada controleur Belanda yang berkedudukan di Tanjungpinang.

    Sementara, daerah perbukitan dan pulau-pulau serta perkampungan pesisir pantai seperti Nongsa, Kabil, Tanjungpiayu Laut, Pulau Moi-moi, Sijantung, Pulau Buluh, Batuaji, dan Pulau Sambu dipilih Jepang sebagai basis pertahanan.

    Temenggung Abdul Jamal dan Khasanah Melayu

    Berkunjung ke sini , akan membuat Anda mengetahui bagaimana khasanah melayu itu. Selain itu juga mengenal salah satu tokoh melayu di Kepulauan Riau yakni Temenggung Abdul Jamal. 

    Sastra, adat istiadat, pakaian, permainan melayu dan lainnya bisa menjadi tambahan pengetahuan. Benda peninggalan pahlawan Kepri Temenggung Abdul Jamal pun ada.

    Infrastruktur dan Pembangunan Otorita Batam

    Perubahan besar dalam pembangunan Batam, yang berbatas langsung dengan Singapura dan Malaysia itu dapat terlihat di sini.

    Menggambarkan sebelum dan sesudah infrastruktur Batam. Semua itu tidak terlepas dari campur tangan Otorita Batam, yang kini berubah menjadi Badan Pengusaha Batam.