Permainan Emparik, Kerang Hasil Laut Jadi Bahan Utamanya
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Main Emparik (kerang-kerangan), adalah suatu permainan yang sangat digemari masyarakat Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan.
Oleh karenanya, banyak yang menyebutkan jika Main Emparik berasal dari wilayah Bintan ini.
Konon, permainan ini sudah ada sejak pasca kemerdekaan RI, atau tepatnya tahun 1960-an.
Ini adalah permainan hiburan yang tidak mengeluarkan biaya, sehingga dijadikan permainan alternatif bagi anak-anak maupun remaja.
Menariknya Main Emparik menggunakan bahan kulit kerang untuk dijadikan mainan.
Sehingga, di masa lalu, anak-anak akan beramai-ramai pergi ke tepi pantai, atau sekaligus menyelam, demi mengambil emparik (berbagai jenis kulit kerang).
Nah, emparik ini akan dibelah dan dikeluarkan isinya, untik kemudian dijemur selama beberapa waktu. Setelah benar-benar kering, barulah emparik bisa dimainkan bersama teman sebaya.
Biasanya, anak-anak akan bermain emparik di lapangan luas sepulang dari sekolah, ataupun diwaktu sore hari.
Dalam memainkan permainan Emparik ini, diperlukan Kerubung emparik (kerang-kerangan) paling sedikit 10 buah.
Di mana satu buah kerubung emparik akan dijadikan embok atau unduli permainan. Dipilih kerubung yang tebal untuk bisa dijadikan embok.
Cara bermain Main Emparik ini cukup simpel, anak-anak akan membuat garis start dan finish, dan kemudian melempar emparik. Lemparan emparik terjauh lah yang akan memang.
Yang menjadi nilai tambah permainan rakyat tradisional ini adalah, tak mengenal arti kelas atau derajat kebangsawanan seseorang.
Jika bermain Main Emparik, maka semua anak-anak berbaur bersama tanpa membedakan status sosial.