Bukan Restoran Padang, Ada Roti Nikmat di Kedai Kopi Pagi Sore di Batam
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Liburan ke Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri), jangan lupa singgah di Kedai Kopi Pagi Sore, tempat sarapan paling otentik bagi warga Tanjungpinang.
Sepintas dari namanya, kita akan teringat pada nama sebuah Rumah Makan Padang terkenal, ya. Tapi, Pagi Sore di Tanjungpinang, bukanlah rumah makan Padang, melainkan sebuah kedai kopi lokal yang sudah terkenal dan punya banyak penggemar setia.
Kedai Kopi Pagi Sore beralamat di Jalan Merdeka No 85, Tanjungpinang Kepri. Lokasinya berada tepat di pinggir jalan, tak jauh dari kawasan Pelabuhan Tanjungpinang.
Bangunan kedai ini tak terlalu luas, tapi cukup untuk menampung puluhan orang dalam sekali waktu.
Mohammad Yasin (57), sang pemilik Kedai Kopi Pagi Sore, yang kini meneruskan usaha ini dari orang tuanya. Tercatat Kedai Kopi Pagi Sore sudah dibuka sejak tahun 1951 silam.
Dulunya, mereka menyediakan menu Nasi Briyani. Namun, warga Tanjungpinang kurang menyukai menu ini, karena bumbunya terlalu kuat. Akhirnya, pemilik kedai mencoba membuat menu berbeda, yakni Roti Prata.
Dari tangan Yasin, dihasilkanlah roti prata yang sangat nikmat. Adonan roti prata ia tarik-tarik, pukul-pukul, baru kemudian dipanggang. Roti prata kemudian di cabik-cabik, hingga nantinya dihidangkan di depan para tamu.
Sejak zaman dahulu kala, roti prata memang jadi menu andalan Kedai Pagi Sore. Cara makannya, roti prata disobek, lalu dicocol ke kuah kari. Bisa kari ayam atau kari sapi, tergantung selera penikmat kuliner kedai.
Roti prata ini ada yang kosong alias polos, ada juga roti prata isi daging sapi dan suwiran ikan tongkol.
Khusus untuk roti prata isi daging sapi, bentuknya sama seperti martabak yang biasa kita makan. Untuk cocolannya, ada campuran kecap asin, cuka, potongan timun dan bawang bombay.
Asma Rujak
Selain roti prata, ada satu menu lagi yang khas dari Kedai Pagi Sore yaitu Asma Rujak. Dari sekian banyak rumah makan atau kedai kopi di Tanjungpinang, hanya Kedai Pagi Sore milik Yasin-lah yang menjual Asma Rujak yang otentik.
Asma Rujak ini wujudnya seperti asinan. Gorengan bakwan kepiting dipotong-potong, kemudian dicampur dengan irisan buah bengkoang dan timun, lalu disiram dengan kuah kacang yang bercita rasa asam segar dan pedas. Karena bahan baku kepiting terkadang susah didapat, biasanya diganti dengan udang.
Jika berkesempatan menikmati kuliner disini, jangan lupa semua makanan itu dipadukan dengan menyeruput segelas kopi susu yang nikmat. Sungguh aduhai, rasanya.
Foto : detik travel