Madun Castle, Destinasi Wisata Berbau Mistis di Desa Pengundang
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Di desa Pengundang, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau (Kepri), terdapat satu buah spot wisata yang cukup dikenal.
Bahkan, lokasi ini menjadi salah satu titik trip wisata yang dikelola tour wisata lokal, yakni Madun Castle, atau nama lain dari Istana Jendela Dunia.
Ya, rumah unik ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata. Pada hari libur, banyak para wisatawan lokal yang mampir untuk melihat dan mengagumi kreatiftas seni ini.
BACA JUGA:
Tokong Belayar, Pulau Tanpa Pasir Putih dan Garis Pantai
Gudang Mesiu, Sisa Peninggalan Peperangan Kerajaan Riau-Lingga
Mengenal Tradisi Merohon di Makam Marhum Bukit Batu
Istana ini sendiri dibangun oleh Madun di tahun 1995. Mandun berasal dari Buton Sulawesi Tenggara (Sultra), tepatnya di Pulau Muna.
Namun dia sudah lama merantau ke Pulau Jawa dan akhirnya sampai di Pulau Bintan. Ia tinggal seorang diri di Madun Castle ini, tanpa anak dan istri.
Madun Castle adalah hasil kreatifitas Madun, dalam mengolah sampah, terutama kayu-kayu yang mengotori pantai sekitar Desa Pengudang.
Tempat di mana istana ini terletak, menjadi sebuah karya seni. Sampah-sampah ini dibuat sedemikian rupa membentuk ‘wajah’ dari sebuah negara, organisasi atau sekelompok orang yang datang.
Tumpukan akar kayu dan plastik-plastik bekas disusun dan ditata, sehingga menghasilkan pemandangan yang unik.
Kayu-kayu itu merupakan sebuah simbol atau tugu. Masing-masing tugu, memiliki nama dan riwayatnya yang ditulis sendiri oleh Madun.
Ada yang diberi nama instansi pemerintah, seperti nama sekolah dan nama instansi militer. Selain itu, juga ada yang di beri nama negara luar dan nama kota di Amerika, Meksiko dan lainnya.
Bahkan, ada juga tempat-tempat lain seperti Danau Toba, yang dibuatkan di bawah jembatan mengikuti bentuk danau dengan Pulau Samosir di tengahnya.
Berkat kepedulian Midun yang setiap hari mengais sampah tersebut, sehingga pantai menjadi bersih.
Ritual Mistis
Madun Castle atau Istana Jendela Dunia di Kabupaten Bintan Kepri (Dok @Jasmi_basri)
Di Madun Castle, juga terdapat beberapa karya seni yang terbilang mistis. Misalnya saja, kayu-kayu yang dibuat dengan bentuk seperti ular. Ada dua tutup botol sebagai mata kanan dan kiri, dan paku panjang seperti lidah ular.
Ditambah lagi dengan material lain, seperti boneka, ban bekas, botol dan kaleng bekas, sampai dengan pelampung bekas sebagai pelengkap dekorasi.
Ada satu hal yang cukup membuat terperangah. Ternyata, berbagai replika yang dibuat adalah hasil dari lulus atau tidaknya tes orang tersebut.
Singkatnya, jika ada orang yang berkunjung dan minta untuk dibuatkan replikanya, Madun menguji orangnya terlebih dahulu.
Jika jika orang tersebut lulus tes Madun, maka akan dibuatkan replikanya sebagai bentuk prestasi orang itu.
Namun, tes yang diberikan tidak spesifik dibeberkan Madun. Bisa jadi dari ketulusan hati orang yang berkunjung, atau yang lainnya.
Menurut Madun, tulus atau tidaknya orang tersebut, maka nanti akan muncul di dalam mimpinya.
Jika orang itu memiliki jiwa yang tulus, maka keesokan harinya, ‘material’ replikanya akan muncul di pantai.