• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    DPRD Batam Jawab Tuntutan Pengungsi Afganistan

    Pengungsi Afganistan saat mendatangi Kantor DPRD Batam (Melayupedia.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Perwakilan dari pengungsi asal Afganistan, menemui Ketua Komisi I DPRD Batam, Budi Mardianto.

    Para pengungsi tersebut mendatangi kantor DPRD Batam, Selasa (22/9/2021) siang. 

    Budi mengatakan, permasalahan yang dihadapi para pengungsi tersebut, bukan menjadi wewenang DPRD Batam. 

    Namun hal ini menyangkut masalah kemanusiaan, sehingga pihaknya tetap menyambut mereka. 

    “Memang sebenarnya ruangnya bukan disini, tapi kita mau bicara masalah manusia,” ujar Budi usai bertemu dengan perwakilan pengungsi. 

    Dari hasil pertemuan itu, Budi sudah merangkum berbagai permasalahan yang dihadapi pengungsi.

    Seperti mulai dari mengenai kesehatan, pekerjaaan dan masa depan pengungsi yang belum jelas. 

    “Segala permasalahan merekan nanti akn sampaikan kepada pimpinan,” katanya. 

    Menurutnya, pengungsi sudah cukup lama menunggu kepastian mereka untuk dipindahkan ke negara tujuan.

    Bahkan ada yang sudah menunggu hingga 9 tahun lamanya.

    Dari pertemuan tersebut, dia mendapat informasi bahwa sebagian dari para pengungsi sudah diterima di negara tujuan. 

    “Ada juga yang belum menikah, ada juga yang punya anak, mereka mengharapkan kehidupan yang layak,” ucapnya. 

    Jika ada rencana koordinasi dengan pemeringah pusat, lanjutnya, maka itu ranah pimpinan. 

    “Kalau pimpinan minta komisi I lanjutnya kami akan siap,” katanya. 

    Jika memungkinkan, DPRD Batam akan mendengar perwakilan dari International Organization of Migration (IOM).

    Serta pihak Imigrasi Tanjungpinang, yang mengawasi rumah detensi imigrasi (Rudenim) Sekupang dan Hotel Kolekta sebagai timpat tinggal sementara para pengungsi. 

    “Makanya nanti kami ingin dengar dari imigrasi maupun IOM,” ucapnya.

    Budi menilai,  jika permasalahan pengungsi ini tidak diselesaikan, akan berdampak bagi masyarakat Batam. 

    Karena dikhawatirkan pengungsi bisa melakukan tindakan kriminal. 

    “Kalau mereka putus asa, terus melakukan kriminalitas, tentu jadi masalah baru,” ucapnya.