• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Jual Botol Bekas ke Singapura untuk Bangun Tiang Masjid Raya Tanjungpinang

    Masjid Raya Al-Hikmah Tanjungpinang Kepri (Dok. tempatwisata.pro)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Warna hijau yang mencolok, menjadi gambaran betapa meganya Masjid Raya Al-Hikmah, atau sering dikenal dengan Masjid Raya Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri).

    Masjid ini memiliki luas tanah sekitar 5.059 meter persegi dan luas bangunan sekitar 600 meter persegi, yang kini dapat digunakan untuk menampung hingga 3.000 orang jamaah.

    BACA JUGA:

    Benteng Bukit Kursi, Pertahanan Kerajaan Melayu Riau dari Kolonial Belanda

    Istana Tengku Bilik di Pulau Penyengat, Simbol Kerajaan Melayu

    Gereja Pertama di Tanjungpinang, Hati Santa Maria Tak Bernoda

    Di halaman masjid, terdapat menara yang memiliki ketinggian mencapai 36 meter. Menara bisa terlihat hingga Pelabuhan Tanjungpinang, sehingga menjadikan wilayah Tanjungpinang terkenal dengan kawasan melayu yang tetap menjungjung tinggi budaya islami.

    Atap Masjid Raya Al-Hikmah berbentuk limas dengan memiliki 3 tingkatan. Di tingakatan kedua, terdapat kubah kecil yang menghiasi setiap sudutnya.

    Sementara di tingkatan paling atas, terdapat kubah-kubah kecil di setiap sudut serta kubah utama di bagian tengah.

    Mimbar masjid ini terbuat dari kayu, yang dilengkapi dengan beberapa ornamen indah khas melayu.

    Di bagian dalam masjid juga dihiasi dengan berbagai ornamen unik dan juga kaligrafi yang mengelilingi setiap sisi masjid.

    Dibangun Oleh Suku Keling

    Masjid Raya Tanjungpinang dibangun pada awal abad ke-19, oleh masyarakat yang berasal dari India, tepatnya oleh suku Keling India.

    Anak suku Keling yang berasal dari India, lalu merantau ke Indonesia dan kebetulan menempati wilayah Tanjungpinang. Tak heran jika masjid ini dulunya lebih dikenal dengan nama Masjid Keling.

    Pada tahun 1965, masjid ini mengalami perubahan bentuk bangunan, yang awalnya merupakan bangunan panggung dan kini menjadi bangunan permanen. Dalam proses pembangunannya pun dilakukan dengan cara yang cukup mengesankan.

    Pada waktu itu, jamaah masjid mengumpulkan botol-botol bekas yang kemudian botol-botol tersebut dijual ke Singapura.

    Hasil penjualan botol-botol tersebut, dapat digunakan untuk membangun 8 tiang masjid, yang sekarang dapat dilihat langsung di Masjid Raya Al Hikmah ini.