• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Rumah Tabib Kerajaan di Pulau Penyengat, Cagar Budaya Tak Beratap

    Rumah Tabib Kerajaan di Kota Tanjungpinang Kepri yang jadi cagar budaya di Kepri (Dok genoi.co)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Rumah tabib kerajaan di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri),  kini menjadi salah satu objek wisata berupa cagar budaya di Pulau Penyengat.

    Lokasi gedung ini, berada di sebelah barat Madrasah Diniyah Awaliyah Salafiyah, atau tenggara Masjid Raya Sultan Riau 100 meter.

    Rumah Tabib di Pulau Penyengat, dulunya adalah tempat berdiamnya Raja Ahmad Thabib bin Raja Hasan bin Raja Ali Haji.

    Cicit Raja Ja’far itu, tidak hanya sebagai seorang ulama, tetapi juga tabib.

    Ia lahir di Pulau Penyengat pada 1282 Hijriah atau 1865 Masehi.

    Tak hanya dikenal sebagai tabib atau dokter Kerajaan Riau-Lingga. Dia juga seorang tabib yang mengarang kitab-kitab pengobatan tradisional dan kitab perbintangan atau zodiak dalam bentuk syair.

    Tak Lagi Kokoh

    Tidak lagi beratap, berdaun pintu dan juga tanpa penutup jendela, inilah penampakan dari peninggalan Rumah Tabib Kerajaan itu kini.

    Bangunan tua yang berdenah persegi panjang, dengan petak berukuran 12x8 meter.

    Sebagian besar dindingnya telah terkelupas. Menampakan susunan bata merah yang terlihat mulai rapuh dimakan zaman. 

    Di dinding bagian depan terdapat pintu yang berada tepat di tengah. Di kiri dan kanannya, terdapat jendela yang tidak lebih tinggi dari pintu.

    Di bagian atasnya ada deretan jendela dan pintu, yang posisinya sama dengan pintu dan jendela yang berada di bawahnya.

    Susunan pintu dan jendela seperti ini, juga terdapat di dinding belakang.

    Sebagian dari jendela-jendela itu masih memperlihatkan kayu-kayu berbentuk persegi panjang, dengan ventilasi di sisi atasnya.

    Di tengah dindingnya, tampak deretan lubang berbentuk persegi.

    Di sudut menghadap jalan terdapat akar pohon, yang seolah mencengkeram susunan bata merah bangunan tua itu. 

    Di bagian atas dinding terlihat warna yang mulai menghitam,  tumbuh semak belukar dan pohon-pohon kecil.

    Inilah saksi bisu kebesaran seorang Tabib ternama di masanya.

    Meski masuk dalam salah satu Cagar Budaya Pulau Penyengat, nyatanya bangunan ini semakin tergerus dimakan usia.