Istana Tengku Bilik di Pulau Penyengat, Simbol Kerajaan Melayu
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Istana Tengku Bilik, merupakan salah satu cagar budaya yang berada di Pulau Penyengat Kepulauan Riau (Kepri).
Istana ini terletak di Jalan Ja’far, Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjungpinang Kota, Tanjungpinang Kepri.
Lokasi gedung ini berada di sebelah barat Kompleks Makam Raja Ja’far, atau sebelah selatan Istana Ali Marhum Kantor.
Bangunan Gedung Tengku Bilik memiliki luas bangunan 150 m², yang berdiri di atas lahan seluas 3257,2 m².
Bangunannya berlantai dua dengan arsitektur bergaya kolonial ini, dikelilingi tembok setinggi 2 m.
Dengan pagar berkisi-kisi pada bagian depan ini terlihat begitu megah di areal lahan yang luas, sehingga gedung itu acapkali juga disebut dengan Istana Tengku Bilik.
Karena memang, bangunannya seperti istana yang pada umumnya menjadi simbol kejayaan Melayu di Nusantara.
Para bangsawan Melayu pada akhir abad ke-19, sangat menggemari bentuk atau model bangunan tersebut.
Bangunan seperti itu masih bisa ditemui di Singapura (Istana Kampung Gelam), di Johor dan tempat-tempat lain di Semenanjung Malaysia.
Siapa Tengku Bilik?
Sebenarnya gedung ini dulunya, merupakan kediaman atau rumah Tengku Bilik beserta keluarganya.
Nama lengkap Tengku Bilik adalah Tengku Bilik Halimah binti al-Marhum Raja Muhammad Yusuf al-Mahdi.
Ayahnya bernama Raja Muhammad Yusuf al-Mahdi (Yang Dipertuan Muda Riau 1858-1899), dan ibunya bernama Tengku Embong Fatimah binti Sultan Mahmud Muzaffar Syah.
Dia tak lain juga adalah adik Sultan Riau Lingga yang terakhir, yaitu Sultan Abdurrahman Muazzam Syah II bin al-Marhum Raja Muhammad Yusuf al-Mahdi (Sultan Riau Lingga 1883-1930).
Tengku Bilik menikah dengan Engku Sayyid Abdul Kadir bin Sayyid Syeikh al-Qudsi, seorang arsitek atau salah seorang intelektual semasa hidupnya.
Dan dikarunia enam orang anak, yaitu Engku Sembok Syed Abdul Kadi al-Qudsi, Engku Kechik Syed Abdul Kadir al-Qudsi, Engku Syed Syed Abdul Kadir al-Qudsi, Engku Putra Sayyid Muhammad bin Sayid Abdul Kadir al-Qudsi, Engku Wok Syed Abdul Kadir al-Qudsi, dan Engku Lok Lok Syed Abdul Kadi al-Qudsi.
Istana Engku Bilik yang memiliki fasilitas berupa halaman dari bangunan ini yang begitu luas.
Sebab bangunan ini tergolong istana yang memiliki lahan yang cukup luas, sehingga bagi banyak warga jika berkunjung ke tempat ini akan merasa nyaman dengan melihat keindahan disekitar istana ini.
Termakan Zaman
Sisa bangunan ini merupakan kelanjutan dari bangunan utamanya, yang juga dilengkapi dengan tangga dari bata yang sudah runtuh.
Pada bagian atas bangunan yang runtuh ini, terdapat sisa lantai berbahan terakota.
Di bagian depan dari keseluruhan l, bangunan gedung ini terdapat pekarangan yang cukup luas, yang terbagi menjadi dua, yakni halaman dan taman.
Pada kedua pekarangan ini, dibatasi dengan tembok dan untuk menghubungkan di antaranya, terdapat pintu gerbang dari besi berbentuk lengkungan bersulur.
Pada tahun 1997, bangunan ini pernah dipugar oleh Kantor Bidang Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan (PSK) Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat I Riau.
Namun kini, bangunan tersebut masih seperti kurang terawat. Dindingnya sudah terlihat kusam, dan beberapa bagian bangunan telah mengalami kerusakan.