Cerobong Asap Tua, Peninggalan Pabrik Batu Bata Pertama di Batam
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Di Pulau Batam, ada pabrik batu bata pertama didirikan oleh Raja Ali Kelana, di tahun 1896.
Dia mendirikan pabrik tersebut, bersama seorang pengusaha kaya dari Singapura bernama Ong Sam Leong.
Sejarah usaha Raja Ali Kelana dalam membangun dan mengelola pabrik batu bata di Batu Aji Pulau Batam ini, dapat dilihat sebagai sebuah pondasi awal pengembangan industri manufaktur di Pulau Batam.
Yang diwujudkan dalam sebuah pabrik dan perusahaan miliknya, yang bernama Batam Brickworks.
Saat ini, sisa peninggalan satu-sayunya pabrik besar tersebut, yakni reruntuhan cerobong asap di Batu Aji.
Yang memiliki ukuran tinggi 3,5 meter, lebar 170 cm diameter cerobong asap 65 cm dan tebal bangunan 52 cm. Bangunan cerobong ini, tentu saja bersusun batu bata Batam Brick Works.
Batu bata ini memiliki merek dagang BATAM, yang ditulis dengan huruf kapital di bagian atas atau sampingnya.
Faktanya, dahulu di tangan Raja Ali Kelana, Batam Brick Works bersinar dan mampu memproduksi hingga 30 ribu batu bata yang keras (hard burnt brick) per hari.
Sisa Bangunan Pabrik
Sampai saat ini, sisa keberadaan batu bata produksi Batam Brickworks abad ke-18 ini, dapat pula dilihat pada bekas tiang istana laut di Kampung Bulang Pulau Penyengat.
Dan juga di kompleks makam Tumenggung Abdul Jamal di Pulau Bulang Lintang, Batam.
Pada balok-balok batu bata merah tersebut, masih terlihat jelas label BATAM yang ada di permukaannya.
Selain itu, Bangunan lainnya yang juga menggunakan batu bata Batam Brick Works.
Yang merupakan perigi tua atau sumur, berdiameter 1,6 meter yang berada di Pulau Buluh.
Foto : batam.suara.com