• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Hawaii Kijang dan Secangkir Kopi Legendaris Bintan Sejak Tahun 1969

    Kedai Kopi Hawaii di Bintan Kepri (Dok. Instagram mkfalah)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Selain menyuguhkan keindahan alam tepi laut yang mempesona, Kabupaten Bintan di Kepulauan Riau (Kepri) juga memiliki banyak pilihan wisata kuliner yang mampu menggaet wisatawan untuk berkunjung.

    Begitu banyak kedai kopi bermunculan, dikemas modern demi menggaet customer masa kini. Namun, di beberapa tempat masih ada kedai kopi lawas yang bertahan dan tetap diminati pelanggan. Salah satunya yang legendaris berada di Pulau Bintan yakni Kedai Kopi Hawaii.

    BACA JUGA:

    Kedai Murai di Tarempa, Sajikan Kopi Hitam Tanpa Ampas

    Akau Potong Lembu, Pusat Jajanan Kuliner di Tanjung Pinang Kepri

    PPKM Levek 3, Pedagang di Karimun Dapat Kelonggaran Saat Berjualan

    Kedai kopi Hawaii didirikan oleh seorang warga di kawasan Kijang, Kecamatan Bintan Timur pada tahun 1969. Bangunan kedai yang terlihat sederhana selalu dipenuhi pengunjung yang silih berganti.

    Kopi hitam di kedai ini dikenal juga dengan sebutan kopi O, yang selalu disajikan di dalam cangkir keramik warna putih dengan ornamen khas Tiongkok.

    Pengunjung kedai kopi ini pun beragam mulai dari penduduk setempat, wisatawan, bahkan sampai pejabat setempat.

    Asal Nama Kopi Hawaii

    Kopi di Kedai Hawaii di Bintan Kepri (Dok. Instagram @agustini_retno

    Bukan karena sang pendiri berasal dari Hawaii, maupun menggunakan kopi dari negara bagian Amerika Serikat tersebut.

    Nama Hawaii merupakan pemberian dari pemimpin kecamatan, yang menjabat di kawasan Kijang kala awal kedai ini dibuka.

    Saat itu adalah masa kejayaan sebuah perusahaan tambang, banyak pegawai yang menikmati kopi di kedai ini baik saat sarapan atau petang.

    Pemiliki kedai Hawaii tidak mempunyai kebun kopi sendiri melainkan mengambil kopi dari Jambi.

    Keunikan kopi Hawaii, terletak pada cara pembuatan minuman hitam pekat ini. Aanak dari pendiri kedai kopi ini meneruskan cara sang ayah dalam membuat kopi yang dicintai banyak orang.

    Kopi dicampur air lalu dimasukkan ke dalam wadah besar dan diaduk menggunakan sendok kayu. Cara mengaduknya pun dengan sekuat tenaga.

    Cangkir keramik putih direndam dalam air panas, lalu kopi disaring dan dituang ke dalam gelas mungil ini. Itulah menyebabkan citarasa kopi ini begitu nikmat, serta tidak berubah semenjak dahulu.

    Kedai kopi Hawaii mengizinkan pengunjung membawa pulang bubuk kopi untuk diracik sendiri di rumah. Pemiliki kedai membanderol harga kurang lebih Rp 56.000 per Kilogram (Kg).

    Sang pemilik tidak takut pasarnya akan berkurang, jika ia menjual bubuk kopi racikannya. Dikarenakan pembuatan kopi tidak hanya terletak pada biji kopinya namun juga pada kreatifitas sang pembuat.

    Kini, kedai kopi Hawaii sudah tidak ada karena kebakaran yang melanda kawasan ini. Namun, pengunjung masih bisa merasakan kenikmatan kopi Hawaii. Karena versi bubuknya tetap dijual oleh penerus kedai.