Gendang Nobat, Iringi Tradisi Tepuk Tepung Tawar di Kepri
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Masyarakat Melayu memiliki adat istiadat dalam pernikahan, di antaranya prosesi tepuk tepung tawar.
Prosesi ini, biasanya selalu diiringi dengan lantunan musik gendang dan gong.
Alat musik ini dinamai gendang nobat atau gendang panjang. Gendang nobat ini terdiri dari beberapa jenis.
Di antaranya gendang melalu, gendang penengkah, ketawak (gong), dan nafiri yang berupa alat tiup sejenis seruling.
Belum banyak yang tahu, bagaimana proses pembuatan gendang panjang yang memiliki beberapa jenis ini.
Bahan bakunya pun terbilang unik. Bahan gendang lain yang biasanya dari pohon nangka atau pohon cempedak. Namun gendang panjang ini, dibuat dari pohon karet yang sudah tua.
Dengan bahan baku tersebut, bisa dikatakan lebih efektif, selain mudah dicari pohon karet ini lebih ringan, suara yang dihasilkan lebih nyaring.
Gendang panjang itu sendiri terdiri dari beberapa alat, setiap alat memainkan rentak yang berbeda pula.
Di antaranya pukul melalu, pukul penengkah. Sementara ketawak, berfungsi sebagai pengatur tempo.
Makanya, jika ketawaknya cacat tempo, maka alat yang lainnya juga akan cacat tempo.
Ternyata, harga yang ditawarkan untuk satu set Gendang Panjang cukup tinggi, yakni dibandrol dengan harga Rp 1,5 juta, dan untuk ketawak dibandrol dengan harga Rp 2 juta.
Hingga kini, Gendang panjang terus dimainkan dan dilestarikan adat budayanya, sehingga tidak punah begitu saja.