Makam Moyang Seraga dan Legenda Jumat Jadi Batu di Kampung Kandis
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Makam Moyang Seraga yang terletak di Kampung Kandis, Pulau Buru Kabupaten Karimun, adalah satu diantara situs makam di Kecamatan Buru yang berkategori Cagar Budaya di Kepulauan Riau (Kepri).
Seperti juga Makam Badang, makam ini sarat dengan hikayat. Seperti termuat dalam ‘Hikayat Rakyat Kabupaten Karimun’.
BACA JUGA:
Aek Dekok, Gugusan Karang Terindah di Natuna
Mitos Dam Duriangkang di Batam, Hunian Etnis Tionghoa dan Buaya Putih
Raja Ahmad Thabib, Ulama dan Dokter Pembuat Ramuan Mujarab Syarbat Zanjabil
Para warga sekitar percaya, makam ini dipercaya sebagai makam seorang nelayan bernama Jumat.
Konon di zaman dahulu kala, ada sepasang suami istri yang senantiasa hidup rukun. Sang suami bernama Jumat dan sang istri bernama Timah.
Keduanya telah berumah tangga bertahun-tahun lamanya, namun memasuki tahun kelima pernikahan barulah sang istri hamil.
Saat tengah mengandung, sang istri ingin sekali makan daging rusa putih. Tanpa banyak berpikir, Jumat pun lalu berlayar ke pulau seberang yang kini dikenal dengan sebutan Pulau Buru. Di sana, Jumat akan berburu rusa putih, yang menurut teman sejawatnya ada di pulau tersebut.
Setiba diseberang, perburuan dilakukan, berbekal parang dan nasi masakan istrinya. Namun hingga sore menjelang, rusa putih yang dicari-carinya tak kunjung terlihat.
Jika pun ada, hanyalah rusa berkulit kuning kecoklat-coklatan seperti rusa pada umumnya. Hingga tanpa terasa, sudah dua minggu Jumat berada di hutan, namun rusa putih yang diburunya tak juga menunjukkan batang hidungnya.
Akhirnya tanpa disadari, jumat telah berada di hutan itu hingga bertahun-tahun. Tekadnya tidak akan pulang, sebelum mendapatkan rusa putih tetap ia pegang.
Seraga Ditemukan Membatu
Makam Moyang Seraga di Karimun Kepri (Dok. wisatago.com)
Hingga pada satu hari, seorang raja bersama para pengawalnya yang tengah berburu di hutan, menemukan binatang aneh di atas pohon, seperti orang yang sedang bertapa.
Setelah ditelusuri, ternyata adalah seorang manusia Seraga yang hampir membatu di makan usia.
Raja pun menyuruh pengawal mencukur janggut-janggut putih di badannya. Rupanya orang yang ditemukan raja adalah raganya Jumat.
Raga Jumat yang telah mengeras karena bentuk tubuhnya yang sudah membatu, namun dalam keadaan utuh seperti orang bertapa.
Raja pun menyuruh pengawal menguburkan jasadnya di bawah pohon besar dan diberi nisan. Sejak itulah makam itu kemudian dikenal dengan sebutan Makam Moyang Seraga, seperti yang bisa dilihat kini di kampung Kandis.
Makam Moyang Seraga ini kini kondisinya lumayan terawat. Tepat di atas pusara, dibangun rumah-rumahan dari kayu bercorak Melayu dan bertinggi sekitar dua setengah meteran.
Di sekelilingnya terlihat banyak pepohonan hutan tinggi menjulang, yang sela-selanya tumbuh subur pepohonan karet. Tampak rindang dan asri.
Sementara di sisi belakangnya, terhampar ratusan makam lain yang juga terlihat terwat baik. Sejak diketahui keberadaan Makam Moyang Seraga ini, penduduk setempat juga memfungsikan sebagian lokasinya sebagai areal pemakaman umum.