• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Mau Merayu Cewek, Coba Pakai Pantun Khas Melayu

    Ilustrasi Pantun Melayu (www.keepo.me)

    Batam, Melayupedia.com - Pantun adalah prosa lama yang pada mulanya digunakan oleh masyarakat melayu, dan jenis pantun ini biasa digunakan dalam rutinitas apapun.

    Sedangkan dari jenis pantun ini, digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau ritual apa pun. Selain itu, pantun melayu memiliki kaedah – kaedah yang harus ditaati serta aturan – aturan yang berlaku.

    Pada jenis pantun melayu, keunikan lainnya menggunakan bahasa asli melayu. Ini harus menjadi tutur kata wajib, yang harus digunakan.

    Sebagai kalimat penghormatan dan sapaan yang sangat penting dan berharga. Dengan pertimbangan pantun, maka tamu akan lebih puas dan tentu saja sangat diagung- agungkan, dalam hal ini harus benar.

    Dari kebudayaan melayu, sering sekali ada jenis pantun melayu yang sangat khas untuk digunakan ketika dalam acara – acara pertemuan atau pertunjukan.

    Yang akan membuat semau orang tersanjung, atas tingkah lucu para pemainnya. Dan ini merupakan hal seru ketika ada percakapan antara lelaki dan perempuan, sangat ringan dan humble :

    .    
    1.    Emak lentik pandai menari.
    Tanpa letih kayak mak lampir.
    Nian cantik wajah adek hari ini.
    Abang nak pinjam uang buat traktir.
     
    2.    Kedai laris yang siape punya.
    Milik tuang fatur pujangga.
    Hai adek manis abagn kasih bunga.
    Baru petik dekat tetangga.
     
    3.    Masih gadis dah lama tak bertemu.
    Sampai tiba waktunya kepepet.
    Sayang elok siape name dikau.
    Nak cari dukun untuk memelet.
     
    4.    Merekah indah bunga sepatu.
    Antara janji terikat kita bersama.
    Bolehkah abang mencoba merayu.
    Tuk ajak adek tinggal bersama.

    5.    Sambil rehat menanak ubi.
    Masak sebakul di dapur cik mita.
    Jikalau dinda merindukan abi.
    Janganlah risau serta murka.
     
    6.    Apabila tuan memanggil sesepuh.
    Jangan sedih nelangsa jiwa.
    Sayang, adik takkan selingkuh.
    Hanya abanglah cinta satu – satunya.
     
    7.    Kerajaan kampar ialah panutan.
    Masyarakat ikut menopang.
    Abang tetap jadi pantuan.
    Tapi itu hanyalah tokek belang