• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Tanjung Uma, Kampung Tua di Antara Leppu dan Kubur 

    Tanjung Uma di Batam Kepri (Dok. Facebook)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Terdapat banyak kampung tua yang tersebar di sejumlah wilayah di Pulau Batam, yakni sekitar 37 kampung tua.

    Kampung tua merupakan perkampungan yang disebut sudah ada ada sejak dulu, bahkan sebelum kota Batam berdiri.

    BACA JUGA:

    Makam Tak Bernama di Anambas, Dikeramatkan Hingga Meminta Wangsit

    Uji Nyalimu Bermalam di Marina City Batam

    Hikayat Dewa Mendu, Seni Lakon 40 Hari yang Sempat Menghilang

    Satu di antaranya Kampung Tua Tanjung Uma Batam. Tanjung Uma termasuk dalam wilayah kecamatan Lubuk Baja, kota Batam.

    Karena posisi kampung ini berada di antara dua Tanjung, yaitu Tanjung Pangkal Leppu dan Tanjung Kubur, maka orang tempatan atau warga asli kampung ini menamai kampungnya dengan tambahan kata Tanjung.

    Kampung ini terletak di pesisir pantai, pinggiran kota Batam. Oleh karena itu, sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah nelayan.

    Kampung Tanjung Uma di masa awal di diami orang-orang Melayu dan Bugis, yang berasal dari keluarga Diraja Riau Lingga.

    Sebagian besar masyarakatnya mengandalkan hidup dari melaut, serta bercocok tanam, terutama tanaman kelapa.

    Menjadi sebuah kebiasaan masyarakat Tanjung Uma, hampir seluruh hasil tangkapan selalu diangkut untuk di jual ke Singapura menggunakan sampan layar sederhana. Biasanya mereka bertolak pagi dan pulang sore harinya.

    Makam Tanpa Nama dan Panglima Hitam 

    Terdapat makam atau kuburan yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun di kampung ini, persisnya di area bukit ramai yang dikenal dengan sebutan Bukit Kubur.

    Makam ini kerap diziarahi dan jadi tempat bagi warga, untuk menggelar acara jejak tanah bagi bayi yang mulai belajar berjalan.

    Selain itu terdapat juga makam yang berada di samping Masjid Baitussyakur. Uniknya, hingga kini, tidak ada satu pun warga yang mengetahui pemilik makam tersebut.

    Namun berdasarkan cerita dari turun temurun menyebutkan orang yang terkubur di situ adalah saudara Habib Nuh.

    Yang mana, dimakamkan di sebuah kawasan bernama Tanjung Pagar di Singapura yang juga tidak digusur oleh pembangunan.

    Versi lain mengatakan, makam tersebut adalah makam Panglima Hitam yang gugur sewaktu berperang melawan Belanda.