• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Kapal Pukat Cantrang Meresahkan Para Nelayan Tradisional di Kepri

    Kapal pukat cantrang (Dok. kkp.og.id)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Maraknya kapal-kapal pukat cantrang milik nelayan dari luar Kepulauan Riau (Kepri), membuat resah para nelayan tradisional di Kepri.

    Bahkan, para nelayan di luar Kepri tersebut sering menangkap ikan-ikan di perairan Natuna dan Anambas Kepri.

    Akhirnya Gubernur Kepri Ansar Ahmad langsung berkonsultasi dengan Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono, untuk mendukung program kelautan di Kepri. 

    BACA JUGA:

    Kurang Tersentuh Bantuan, Puluhan Rumah Warga Suku Laut di Lingga Tak Layak Huni

    Sudah Masuk Perbup, ASN di Meranti Wajib Pakai Tanjak

    Kisah Mistis Batu Lesung Pulau Tiga Barat yang Tak Bisa Dipindahkan

    Dia berharap, Kepri menjadi skala prioritas nasional daalam program kelautan oleh KKP. Serta bisa mengatasi kendala masuknya kapal-kapal pukat cantrang, yang mengusik wilayah para nelayan Kepri.

    "Hal ini dikeluhkan masyarakat setempat, karena dinilai mengganggu wilayah tangkap nelayan tradisional di dua kabupaten tersebut," ujarnya, Jumat (3/9/2021).

    Gubernur Ansar juga menyebut ada beberapa program dan kegiatan nasional di Kepri, yang dilaksanakan tahun 2022.

    Seperti pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Malarko di Karimun dan Pelabuhan Nusantara di Natuna.

    “Kita minta agar Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan dukungan penuh karena salah satu perizinan nantinya juga melibatkan dari KKP," ungkapnya.

    Mendengar hal tersebut, Menteri Wahyu menuturkan, KKP sedang menyusun sebuah formulasi agar aktivitas cantrang, justru jadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat nelayan setempat. 

    KKP telah membuat kebijakan, agar pemasaran hasil tangkapan pukat cantrang, dilakukan di daerah tersebut. Serta tenaga kerja yang dilibatkan, sebagian besar harus masyarakat nelayan setempat. 

    “Kita juga akan memperketat pengawasan sehingga kapal pukat cantrang, tidak menangkap ikan di bawah 30 mil dari pantai. Yang mana, merupakan daerah tangkapan nelayan tradisional,” katanya

    Menteri Wahyu menegaskan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh terhadap semua program nasional yang akan dilaksanakan di Kepri.

    “Tidak ada alasan untuk menghambat. Pembangunan Pelabuhan itu penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi di sebuah wilayah. KKP tentu akan memberikan dukungan penuh. Segala sesuatunya Pak Gubernur silahkan berkomunikasi dan menghubungi kami kalau ada hal-hal yang perlu penyelesaian cepat dari KKP,” katanya. 

    Program Nasional

    Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat bertemu dengan Menteri KKP (Melayupedia.com)

    Menteri Wahyu juga sedang mengejar realisasi beberapa program nasional, yang berdampak baik pada kesejahteraan masyarakat.

    Beberapa program KKP yaitu, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB), dari sumber daya alam perikanan, pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor yang didukung oleh research kelautan dan perikanan.

    Dan juga pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal. 

    “Program-program KKP ini juga memerlukan sinergitas dan kolaborasi dengan pemerintah daerah agar bisa sukses dan berjalan dengan baik,” ungkapnya.