• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Pulau Akar, Kepingan Surga di Tanah Natuna

    Pulau Akar di Natuna (Dok. sinarpaginews.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Kepulauan Natuna menyimpan banyak keindahan dan kekayaan alam, khususnya bawah laut.

    Di Natuna, ternyata juga terdapat kekayaan Geosite yang sering diumpamakan kepingan surga, tepatnya di Pulau Akar.

    BACA JUGA :

    Dataran engku Hamidah, Destinasi Wisata di Batam Saat Pandemi COVID-19

    Ritual Adat Pengantin Mati di Natuna, Jampi-Jampian untuk Perempuan

    Yuk Intip Itinerary ke Pulau Piugus, Maldives-nya Indonesia

    Pulau Akar terletak di Desa Cemaga, Bunguran Selatan dengan jarak 23 km dari kota Ranai. Posisi Pulau Akar berada di arah selatan Ranai, Ibu Kota Kabupaten Natuna. Berjarak sekitar 26 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit berkendara.

    Untuk mencapai Pulau Akar, hanya dengan menyeberangi jembatan saja. Ternyata, didalam pulau ini memiliki semacam jembatan kecil sebanyak 3 buah, bagian ujungnya terdapat atap, sehingga sangat cocok untuk bersantai dan berteduh.

    Yang menjadi alasan kenapa Pulau Akar dijadikan Geosite, karena di pulau ini terdapat mineral dan bebatuan yang unik, bebatuan itu merupakan batu basal dengan struktur pillow lava, tersusun oleh piraksen, gelas vulkanik (paloganit).

    Asal - usul kenapa dinamakan pulau akar, konon dulunya ada satu jenis kayu Penaga, yang sangat bagus untuk di jadikan pompong (perahu). Kayu ini sendiri tumbuhnya di bibir pantai.

    Pada saat itu, kayunya ditumbangkan dan dijadikan pompong (perahu), tetapi akarnya sudah menjalar sampai ke tumpukan bebatuan yang tidak jauh dari bibir pantai. Dari akar itulah akhirnya tumbuh salah satu pohon Penaga, yang lokasinya kini di sebut pulau Akar.

    Di Pulau Akar, diperkirakan umur bebatuan Geosite sudah berusia kurang lebih 145 -188 juta tahun. 

    Dari banyaknya akar pepohonan yang tumbuh kerdil di antara celah bebatuan pulau, bagai bonsai alami yang ternyata bisa melindungi pulau ini dari terjangan ombak Laut Natuna yang terkenal ganas di musim utara.