Ritual Adat Pengantin Mati di Natuna, Jampi-Jampian untuk Perempuan
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Kepulauan Natuna, termasuk dalam salah satu kepulauan terbaik yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang rupanya memiliki berbagai adat istiadat yang tak kalah menarik.
Dalam melangsungkan pesta pernikahan, pengantin di Natuna tidak lepas dari adat, salah satunya ritual adat pengantin mati.
Istilah pengantin mati dalam pernikahan di Pulau Laut ini, bukanlah menikahkan orang telah meninggal.
BACA JUGA:
Suku Laut Kepri, Asal Usul dan Kehidupannya Kini
Tudung Manto, Lambang Kebangsawanan Kerajaan Riau Lingga Sejak Tahun 1755
Gelombang Laut Selat Singapura vs Awan Larat, Mana Pilihanmu?
Pengantin mati merupakan bagian dari adat istiadat pernikahan, pada saat kedua mempelai bersanding di pelaminan.
Mata si pengantin wanita, harus dalam keadaan terpejam dan tidak sadar. Ritual adat ini biasanya dilakukan pada saat mempelai wanita akan dirias.
Faktanya, pengantin wanita dihias oleh Mak Adam, orang yang dituakan dan memimpin ritual adat, dengan menggunakan saripati santan kelapa diwajahnya, dan kerap disebut make up ala Pulau Laut.
Saat menghias wajah pengantin wanita, Mak Adam juga membacakan jampi-jampi. Jampian itulah yang menyebabkan pengantin wanita mengantuk dan terpejam.
Konon katanya, make up dari saripati santan kelapa akan tercermin di wajah pengantin. Jika saripati santan tidak membuatnya tertidur, ada kepercayaan yang menyebutkan pengantin wanita memiliki kelakuan yang kurang baik.
Rupanya, pengantin pria juga didandani dengan saripati kelapa. Nah, jika saripati santan kelapa tidak mencerahkan dan wajahnya terlihat kusam, maka ini juga merupakan pertanda kurang baik dari sang pria.
Tutup Pelaminan
Setelah prosesi rias pengantin selesai, Mak Adam dibantu Mak Inang, akan membawa pengantin wanita ke pelaminan
Di pelaminan, ada dua orang atau lebih yang berperan sebagai Mak Inang. Mengawal pengantin wanita yang matanya dalam keadaan tidak sadar.
Uniknya lagi, tamu undangan belum bisa melihat pengantin wanita dipelaminan sebelum pengantin pria datang dan duduk disampingnya.
Mak andam dan dibantu mak inang menjaga Pelaminan menjaga tetap tertutup. Setelah pengantin pria datang dan duduk dipelaminan barulah tutup pelaminan dibuka.