Gubernur Ansar: Tingginya Arus Masuk Pencari Kerja dari Luar Daerah Pengaruhi Angka Pengangguran di Kepri
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad. (Foto: istimewa)
Tanjungpinang, Melayupedia - Gubernur Kepri Ansar Ahmad sebut, banyak pendatang atau orang dari luar daerah datang ke Kepri untuk mencari kerja. Ini terjadi karena Kepri memiliki daya tarik strategis – letaknya di jalur pelayaran internasional dan status Free Trade Zone (FTZ) di Batam, Bintan, dan Karimun.
Batam khususnya, menjadi magnet kuat bagi investor dan pencari kerja. Namun, arus kedatangan pencari kerja dari luar ini tidak sepenuhnya berdampak positif.
Banyak yang datang dengan harapan tinggi, tetapi belum memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri di sini. Hal inilah yang turut memengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kepri.
Kita perlu pengaturan yang lebih jelas untuk para pendatang yang ingin bekerja di Kepri. Tujuannya bukan membatasi, tetapi memastikan mereka yang datang benar-benar siap dan kompeten agar bisa bersaing di dunia kerja.
Memang, ada data yang menunjukkan Kepri di posisi kedua tertinggi TPT nasional. Tapi, penting dipahami bahwa kebutuhan tenaga kerja di Kepri sebenarnya sangat tinggi.
Dengan 26 ribu perusahaan PMA dan PMDN di 23 kawasan industri, lowongan kerja sebenarnya banyak. Kepri ibarat "gula yang dikerubungi semut" – destinasi favorit pencari kerja dari seluruh Indonesia.
Kabar baiknya, TPT Kepri secara konsisten menurun dalam tiga tahun terakhir. Dari 7,61% pada Februari 2023 menjadi 6,89% pada Februari 2025. Penurunan terjadi di semua kabupaten/kota, dengan keberhasilan menyalurkan lebih dari 71.000 tenaga kerja sejak 2021.
Upaya kita tak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM. Lebih dari 2.000 anak muda telah dibekali keahlian, dan kita membangun Balai Latihan Kerja di Karimun untuk memastikan putra-putri daerah siap bersaing.
Dampaknya nyata. Jumlah penduduk miskin terus menurun, dengan persentase terendah se-Sumatera. Memang terjadi peningkatan Gini Ratio, yang artinya kesenjangan pendapatan masih ada.
Namun, ini terjadi karena kenaikan pendapatan masyarakat menengah lebih tinggi dibandingkan kelompok berpenghasilan rendah – meski kedua kelompok tersebut secara umum mengalami perbaikan ekonomi.
Kita akan terus bekerja keras menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan, memastikan Kepri menjadi rumah yang nyaman bagi semua warganya.







