Wako Batam Amsakar Achmad Paparkan Strategi Peningkatan Pendapatan Daerah Berkelanjutan ke Wali Kota Serang
Wali Kota Batam Amsakar Achmad menerima kunjungan Wali Kota Serang beserta jajaran dalam rangka berbagi pengalaman mengenai strategi peningkatan pendapatan daerah secara berkelanjutan. (Foto: dok.Pemko Batam)
Batam, Melayupedia – Wali Kota Batam Amsakar Achmad menerima kunjungan Wali Kota Serang beserta jajaran dalam rangka berbagi pengalaman mengenai strategi peningkatan pendapatan daerah secara berkelanjutan. Pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota Batam, Batam Center, Kamis (16/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Amsakar memaparkan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan Pemerintah Kota Batam untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah. Upaya itu diwujudkan melalui digitalisasi sistem pajak dan retribusi, peningkatan transparansi pengelolaan keuangan, serta kolaborasi lintas sektor guna mendorong efektivitas pendapatan daerah.
“Pendapatan daerah bukan hanya soal angka, tetapi bagaimana pengelolaannya mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Setiap rupiah harus kembali dalam bentuk pelayanan dan pembangunan,” ujar Amsakar.
Menurut Amsakar, dari total APBD Kota Batam sebesar Rp4,4 triliun, porsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai sekitar Rp2,3 triliun, jumlah yang lebih besar dibandingkan dana transfer dari pusat. Kondisi ini menunjukkan bahwa kemandirian fiskal Batam terus menguat berkat inovasi dan kedisiplinan dalam pengelolaan keuangan daerah.
Lebih lanjut, Amsakar menjelaskan bahwa terdapat lima sektor pajak utama dengan kontribusi penerimaan terbesar, yakni Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak hotel, pajak restoran, pajak listrik, dan pajak hiburan.
“Sektor-sektor tersebut menjadi tulang punggung utama PAD Batam yang terus kita optimalkan secara profesional dan transparan,” katanya.
Untuk memperkuat akurasi dan pengawasan pajak, Pemkot Batam menerapkan sistem digital tapping box di hotel dan restoran. Melalui sistem ini, data transaksi dapat dimonitor secara real-time oleh pemerintah daerah.
“Hingga kini sudah terpasang 834 unit, meningkat dari sebelumnya 536 unit. Dengan sistem ini, penerimaan pajak daerah dari sektor jasa perhotelan dan restoran dapat dipantau secara langsung,” jelas Amsakar.
Tapping box merupakan perangkat yang dipasang pada objek pajak untuk merekam data transaksi wajib pajak secara otomatis. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya Pemkot Batam menciptakan sistem pengawasan pajak yang transparan, modern, dan akuntabel.
Amsakar menegaskan bahwa inovasi serta kerja sama antardaerah adalah kunci memperkuat ketahanan fiskal di tingkat lokal.
“Kami ingin membangun sistem pengelolaan yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Serang menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Pemerintah Kota Batam dalam berbagi pengalaman dan inovasi tata kelola keuangan daerah. Ia menilai Batam berhasil menjadi contoh daerah yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan profesionalisme pemerintahan.
“Kami banyak belajar dari Batam. Inovasi yang diterapkan di sini menunjukkan kepemimpinan yang visioner dan kolaboratif. Semoga kerja sama ini berlanjut dalam bentuk sinergi yang lebih luas,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Amsakar menyambut baik apresiasi tersebut dan menegaskan bahwa Batam selalu terbuka untuk berbagi praktik baik dengan daerah lain.
“Kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu menghadirkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan berpihak pada masyarakat,” tutup Amsakar.
Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara Batam dan Serang, khususnya dalam memperkuat sistem keuangan daerah berbasis digital serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, modern, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.







