Batam, Melayupedia - BP Batam menegaskan perlunya masa transisi terukur atas kebijakan penghentian rekomendasi impor limbah non-B3 plastik daur ulang oleh KLHK agar tidak mengganggu industri, investasi, dan ketenagakerjaan di Batam.

Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menyatakan perubahan mendadak dapat memengaruhi iklim usaha dan kepercayaan investor. 

Industri daur ulang plastik di Batam sendiri berkontribusi besar dengan 16 perusahaan, investasi USD 50 juta, ekspor USD 60 juta per tahun, serta lebih dari 3.500 tenaga kerja.

BP Batam mengusulkan masa transisi lima tahun agar industri dapat beralih bertahap ke bahan baku domestik tanpa mengorbankan keberlanjutan ekonomi. 

Langkah ini disebut sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan hijau pemerintah sekaligus menjaga stabilitas investasi dan lapangan kerja di Batam.