• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Jejak Kemegahan Kilang Minyak di Pulau Sambu

    Pulau Sambu di Kepri (Dok. andalastourism.com)

    BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Meski di Kepulauan Riau (Kepri) terkenal akan wisata bahari dan wisata bawah lautnya yang mempesona, namun ada satu pulau yang cukup menarik untuk didatangi.

    Ya, pulau ini dahulu bahkan sudah memiliki bioskop sendiri. Namun kini, hanya tinggal sedikit penduduk yang mendiaminya.

    Pulau Sambu, termasuk dari gugusan pulau yang ada di Kepri. Pulau yang terletak didekat Singapura ini dulunya, adalah pemasok minyak bumi terbesar di Kepri.

    Kilang ini dibangun pada tanggal 16 Agustus 1897. Pertama kali oleh Pertamina, sebelum Kota Batam berdiri.

    Pulau ini begitu berjaya pada tahun 1970, sehingga banyak dari penduduk merupakan pegawai dari Pertamina.

    Pulau ini dulunya sangat ramai akan pengunjung dengan fasilitas yang lengkap, sebelum adanya Batam.

     

    Fasilitas Terkini

    Pantai di Pulau Sumba Kepri (Dok. www.enjoybatam.com)

    Hanya saja setelah mendapatkan kejayaan, pulau ini harus menghentikan operasi dari kilang minyak.

    Pemberhentian operasi dari kilang minyak ini, mengakibatkan banyak dari penduduk yang berpindah, sehingga meninggalkan rumah, gedung dan fasilitas yang lain.

    Tidak hanya rumah-rumah yang ditinggal oleh penghuninya, pulau ini sudah lengkap dengan bioskop, gedung yang memiliki secajar, menara selamat datang, wisma, kantor pos hingga masjid terdapat di pulau ini.

    Bahkan, ATM juga terdapat di pulau ini dan juga masih bekerja dengan baik. Dari masjid ini juga akan memberikan pemandangan yang begitu indah karena keberadaannya didataran tinggi.

    Dari gedung-gedung inilah yang menarik para wisatawan untuk dikunjungi. Meskipun sudah tak berpenghuni, namun arsitek Melayu dan gaya dari bangunan menarik untuk sebagian wisatawan.

    Dari pulau ini, pengunjung juga dapat melihat karena jaraknya yang begitu dekat.

    Kini, Pulau Sambu hanya memiliki penduduk sekitar 200 orang saja didalamnya. Meski demikian, fasilitas seperti tempat makan dan sebagainya masih ada demi menyambut wisatawan yang datang.