Angka Kematian COVID-19 Masih Tinggi, Wawako Batam Targetkan Zona Hijau
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Kota Batam Kepulauan Riau (Kepri) sebagai salah satu pusat perdagangan industri terbesar di Indonesia, turut menyumbangkan angka kematian COVID-19 yang tinggi.
Ternyata hal inilah yang membuat Kota Batam masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Hal ini berdasarkan Instruksi Mendagri nomor 37 tahun 2021 tentang PPKM level 3, level 2, dan level 1.
Padahal Kota Batam diprediksi bisa turun level PPKM. Namun pada kenyataannya status PPKM masih tetap sama.
Wakil Wali Kota (Wawako) Batam, Amsakar Achmad mengatakan, Status Batam yang masih masuk PPKM level 3, karena angka kematian yang cukup tinggi.
“Angka kematian kita masih tinggi, makanya masih level 3,” ujar Amsakar, Rabu (25/8/2021).
Ia berharap, Batam sudah memasuki level II. Namun keputusan turun level tersebut, tergantung pemerintah pusat.
Dia mengatakan, dalam waktu dekat ini Batam tidak saja menargetkan turun ke level II, namun bisa kembali ke zona hijau dalam waktu dekat ini.
"Tidak akan lama lagi, Batam akan segera zona hijau. Semua harus optimis dan tentu didorong dukungan semua pihak. Perketat protokol kesehatan (prokes) dan 5M itu yang paling penting," katanya.
Dari perkembangan kasus COVID-19 dalam satu pekan terakhir, dari 18-23 Agustus 2021 diketahui angka kematian per hari karena Covid-19 mencapai 4 orang.
Sedangkan penambahan kasus dalam satu pekan terakhir, mencapai 33 orang per hari.
"Angka Positivy Rate harus di bawah 10 persen, sesuai dengan amanah Inmendagri nomor 37 Tahun 2021. Jadi ini yang harus dikejar, tim kesehatan harus perkuat lagi testing agar penyebaran bisa ditekan," ungkapnya.
Untuk wilayah Kepri PPKM level 3, di antaranya Kabupaten Karimun, Kepulauan Anambas, Lingga dan Natuna.
Lalu Kota Tanjung Pinang, Kota Batam dan Kabupaten Bintan.
Dalam wilayah PPKM level 3 ini, lanjutnya, testing perlu terus ditingkatkan dengan target positivity rate di bawah 10 persen.
Testing juga perlu terus ditingkatkan terhadap suspek, yaitu mereka yang bergejala, dan juga kontak erat.
Meskipun kasus terpapar COVID-19 menurun, lanjutnya, namun tingginya angkanya kematian beberapa hari ini, membuat Batam masih harus melanjutkan level III.
"Kasus kita memang turun, namun saat zoom meeting bersama Gubernur beberapa waktu lalu, laporan kematian cukup tinggi, akibatnya level III ini harus dilanjutkan," ucapnya.
Mengenai sasaran dan target testing untuk Batam target minimal 26 per hari atau 780 dalam satu hari.
Saat ini Batam masih terus melakukan antigen massal, untuk mencari warga yang sudah terpapar Covid-19.
"Kasus kita tinggal berapa orang lagi ada yang Isoman, dan Isoter di asrama haji. ICU sekitar 30 persen. Mendekati dan tiap hari turun dan jangan naik lagi. Kalau dari data kasus terus turun," ucapnya