Berbalas Pantun ala Pesilat Kepri Antarkan Pengantin ke Pelaminan
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Dalam sebuah hajatan atau pesta pernikahan, biasanya dipertunjukkan berbagai kesenian, mulai dari tarian, nyanyian dan sebagainya.
Nah, salah satu kesenian tradisional yang biasa dimainkan saat melaksanakan hajatan perkawinan yakni Silat Pengantin.
BACA JUGA:
Joget Dangkong dan Jampi-Jampian Pemikat untuk Berjoget
Lu Lu Cina Buta, Permainan Seru Tebak Nama Khas Kepri
Pulau Subi, Jepang dan Perang Dunia Kedua
Kesenian khas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), merupakan seni pencak silat tradisional yang menjadi bagian budaya Melayu. Salah satunya yakni Perguruan Kiambang Putih di Bentan Penao, Kabupaten Bintan Kepri.
Ini merupakan suatu seni ketangkasan yang diajarkan oleh leluhur, untuk memeriahkan suasana, mengantarkan pengantin laki-laki masuk pelaminan untuk bersanding sebagai raja sehari.
Rupanya, pertunjukan seni silat yang disajikan di acara pernikahan adat melayu ini disebut juga dengan istilah silat bendera. Bentuk penyajiannya terbagi menjadi dua bagian, yaitu silat bendera dan silat persembahan.
Silat bendera ditampilkan oleh dua orang pesilat, dengan menggunakan properti bendera warna merah dan warna putih.
Simbol bendera berwarna merah dan putih memiliki makna untuk mempersatukan dua insan manusia ke dalam bahtera keluarga. Bendera merah dimaknai sebagai darah merah, dalam hal ini dari mempelai wanita.
Sedangkan simbol bendera putih dimaknai sebagai darah putih, dalam hal ini dari mempelai pria.
Persembahan Silat bendera diakhiri dengan menyatunya kedua bendera, dan dilanjutkan dengan silat persembahan. Silat persembahan ditampilkan oleh satu orang pesilat yang dilakukan secara bergantian.
Berbalas Pantun
Sebelum silat dimulai, diawali terlebih dulu dengan berbalas pantun, lalu pesilat berhadapan di depan pengantin laki-laki atau tamu.
Serta, melakukan sembah awal atau menjunjung sembah, sebagai penghormatan bagi pengantin dan tamu.
Kemudian, pesilat melakukan rangkaian dari pada gerak-gerak silat yang merupakan rangkaian ragam dari masing-masing daerah setempat.
Pakaian para Pesilat adalah Baju Kurung Melayu lengkap berkain dagang luar, dengan berikatkan Buku Bemban atau Selempet.
Pertunjukan silat pengantin ini diiringi oleh musik pengiring yang terdiri dari instrumen dua buah gendang silat dan gong. Pola memainkan instrumen musiknya dimainkan secara berulang-ulang, monoton, dan tampak kesakralannya.
Ternyata, ada makna tersendiri dari adat Silat Pengamtin ini, yakni melambangkan suatu simbol bahwa pengantin datang ke tempat yang aman dari segala musuh.