Lu Lu Cina Buta, Permainan Seru Tebak Nama Khas Kepri
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Lu lu Cina Buta, merupakan nama unik salah satu permainan tradisional yang berasal dari Kepulauan Riau (Kepri).
Tak diketahui kapan tepatnya permainan ini ada dan berkembang di masyarakat Kepri. Bagi anak-anak, permainan ini terbilang seru sekali.
BACA JUGA :
Joget Dangkong dan Jampi-Jampian Pemikat untuk Berjoget
Mengulik Sejarah Tarian Boria Kepri, Terinspirasi Kehidupan Tentara Belanda
Benarkan Mitos Jika Datang ke Batu Tumpuk Tiga Siang Hari, Bisa Jadi Lendir ??
Sebelum bermain, anak-anak melakukan suit terlebih dahulu, untuk mencari pelaku Cina Buta. Suit seorang lawan seorang, yang kalah terus suit lagi dengan yang berikutnya. Ini dilakukan berturut-turut hingga tinggal seorang yang kalah saja, dan langsung menjadi Cina Buta.
Anak yang kalah dan ditunjuk menjadi Cina Buta, mukanya akan ditutup dengan sapu tangan. Kemudian berdiri di tengah-tengah para pemain, dalam keadaan mata tersimpul. Yang menang beramai-ramai membuat lingkaran dengan cara berpegangan tangan.
Lalu, mereka akan membuat jalan keliling sambil melingkar. Sambil melingkar berkeliling, menyanyi bersama-sama ‘Lu Lu Cina Buta’. Selesai menyanyi, pemain duduk mencangkung dalam posisi menghadap lingkaran.
Setelah permainan selesai bernyanyi, Cina Buta berjalan berjalan meraba-raba para pemain, dan menerka nama si pemain tersebut.
Bila tebakannya tepat, maka yang diterka itu menjadi Cina Buta, lalu permainan baru pula dimulai seperti di awal.
Lirik lagu yang mengiringi permainan ini juga lucu,lho! Lu Lu Cina Buta, Lu banyak tai mata, Lu berjalan teraba-raba, Lu terantuk janda tua, Lu digigit anjing gila
Cina Buta Talak Tiga
Permainan Lu Lu Cina Buta khas Kepri (Dok. YouTube Laman Bermain)
Terdapat dua penafsiran permainan ini, yaitu Cina Buta dalam arti sebenarnya adalah orang-orang Cina yang buta matanya.
Ada pula cina buta, dalam arti kiasan bagi seseorang yang menjadi penebus ‘kawin’. Sementara bagi orang yang telah bercerai ‘talak tiga’, yang ingin rujuk kembali.
Konon, permainan ini dibuat berdasarkan kisah cerita turun temurun, tentang seorang Cina yang matanya buta.
Menurut cerita, ia kemudian masuk Islam, dan dijadikan Nuja (pesuruh) mesjid. Saat itu pula ada seorang suami isteri yang telah tiga kali cerai (talak tiga) yang ingin rujuk.
Menurut Hukum Islam, orang yang telah bercerai jatuh talak tiga mestilah sang isteri melaksanakan kawin sementara dulu dengan orang lain. Setelah cerai dengan suami sementara itu, barulah sah rujuk kembali dengan suami sebelumnya.
Itulah sebabnya, kisah si muallaf Cina Buta itu menjadi lelucon masyarakat yang
cukup populer.
Hingga tersebarlah kata-kata cina buta tersebut, dan akhirnya menjadi sebuah nyanyian masyarakat terutama anak-anak.