Polibatam Jadi Perwakilan Kampus di Kepri Dalam Program SfP-Indonesia
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Mahasiswa dan akademisi di Politeknik Negeri Batam (Polibatam) harus berbangga hati. Karena, Polibatam menjadi satu-satunya perwakilan kampus di Kepulauan Riau (Kepri), yang terlibat dalam Program Skills for Prosperity di Indonesia (SfP-Indonesia).
Program yang resmi diluncurkan secara virtual pada Kamis (12/8/2021) lalu, didanai oleh Pemerintah Inggris ini menggandeng sejumlah perguruan tinggi.
BACA JUGA :
Inilah Sosok Plt Bupati Bintan, Pengganti Tersangka KPK Apri Sujadi
Miris, Belasan Tahun Jalan Menuju Desa Selemam di Natuna Ini Rusak Parah
Awas.. Harga Antigen Lebih dari Rp 150 Ribu Langsung Ditegur Pemerintah
Selain Polibatam, Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) di Semarang, Jawa Tengah (Jateng) juga, masuk dalam program tersebut.
Kegiatan virtual ini digelar untuk untuk meningkatkan keselarasan kurikulum dengan tren industri dan standar internasional, dalam sektor maritim serta memperkuat keterlibatan industri.
Melalui program berbagi pengetahuan dan kerja sama dengan mitra internasional—Solent University dan City of Glasgow College—program SfP-Indonesia, memberikan dukungan teknis dalam peningkatan dan pengembangan kurikulum, pembangunan kapasitas bagi pengajar dan staf akademik dan memperkaya proses pembelajaran siswa.
Para siswa dapat mengambil manfaat dari pengembangan keterampilan interaktif melalui pembelajaran berbasis kerja dan konsultasi dengan para ahli. Di mana hal ini dapat mendukung mereka, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pembentukan Dewan Pengawas Industri untuk setiap politeknik dan mempromosikan pemagangan terstruktur, merupakan beberapa program yang akan dilaksanakan dalam lingkup pelibatan industri.
City of Glasgow College juga membantu Polibatam, dalam memperkuat program studi empat tahun dalam bidang logistik dan perdagangan internasional.
Solent University bekerja sama dengan Polimarin, untuk mengembangkan kurikulum baru selama empat tahun dalam bidang teknik pelayaran.
Pada acara peluncuran ini, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, memuji insiatif ini sebagai upaya penting dalam pemulihan ekonomi.
Luhut percaya kemitraan ini akan membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja yang terampil dan berdayasaing global untuk industri maritim agar dapat menjadi bantalan penting bagi kinerja ekonomi di sektor ini.
“Selama pemulihan ekonomi pasca-Covid-19, sangatlah penting bagi para lulusan dan pekerja kita untuk tidak hanya mempunyai tapi juga menguasai pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan tren global,” kata Luhut.
Sementara, Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, mengatakan pendidikan dan pelatihan vokasi memainkan peran penting dalam menyediakan sumber daya manusia berkualitas untuk masa depan Indonesia.
"Saya optimis inisiatif yang dilakukan oleh ILO ini akan bermanfaat untuk mendukung upaya kami mempercepat pengembangan sumber daya manusia,” kata Nadiem.
Kendati Batam merupakan salah satu hub logistik di Indonesia, banyak tenaga kerja terampil datang dari luar wilayah tersebut.
Saat ini, program studi logistik dan perdagangan internasional merupakan satu-satunya program studi yang terfokus pada logistik di wilayah ini.
Uuf Brajawidagda, Direktur Polibatam, menyambut baik program kemitraan ini.
Ia memaparkan, dengan status sebagai Zona Perdagangan Bebas, Batam berperan penting dalam perdagangan internasional.
Setiap hari, sekitar 3.000 kapal melalui wilayah ini untuk melakukan aktivitas transportasi dan logistik. Ada permintaan sumber daya manusia terampil yang besar dalam bidang perdagangan internasional dan logistik.
"Politeknik kami berkomitmen untuk memenuhi permintaan ini dengan terus meningkatkan kurikulum demi memenuhi kebutuhan industri,” kata Uuf.
Sementara itu, Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste mengatakan Inggris dan Indonesia merupakan dua negara maritim yang membanggakan
"Saya sangat senang dapat mendukung prioritas yang diberikan Presiden Joko Widodo pada sektor ini, untuk bisa menghubungkan 17.000 pulau di Indonesia, dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perdagangan barang di seluruh kepulauan," kata Jenkins.
Program ini akan membantu memastikan pendikan siswa dan tenaga kerja Indonesia sesuai standar internasional, menggunakan pelatihan keterampilan dan keahlian teknis terbaik yang bisa diberikan sektor maritim Inggris.
"Saya menantikan kemitraan baru yang diluncurkan hari ini demi mendukung pembangunan ekonomi Indonesia,” ujarnya.