Lendot, Kuliner Melayu yang Bikin Rindu Suasana Ramadan
Batam, Melayupedia.com – Banyaknya suku, agama dan ras di Kabupaten Karimun Kepulauan Riau (Kepri), membuat banyak juga ragam makanan tradisional yang menjadi salah satu daya tarik.
Seperti kuliner khas Melayu yang biasanya ramai diperdagangkan saat Ramadan, yaitu Lendot khas Karimun. Sebagai kuliner Melayu, nama Lendot kalah populer dibanding Laksa, Lempempeng, atau Kernes.
Ini disebabkan karena Lendot susah ditemukan dan menjadi makanan rumahan yang disajikan secara khusus. Tampilan Lendot sangat mirip dengan Papeda. Bahannya juga sama, yakni sagu.
BACA JUGA :
3 Versi Asal Usul Nama Pulau Karimun, dari Doa Saudagar Hingga Nama Suami Istri
Cerita Mistis yang Menyelimuti Gunung Jantan Karimun
Ritual Basuh Lantai, Tradisi Turun Temurun Bagi Ibu Hamil di Kabupaten Lingga
Riani Pasha asal Tanjung Pinang mengatakan, Lendot memang menjadi kuliner melayu dan mendapat perlakuan sebagai santapan khusus, terutama saat Ramadan dan hari besar lainnya
"Lendot itu cocok untuk makanan pembuka, cocok untuk buka puasa karena lembut," kata Riani.
Makanan Lendot di rumah makan khusus masakan Melayu. Nyaris tak pernah ditemukan di warung-warung umum.
Meskipun berbahan dasar sagu, namun juga dilengkapi sayuran dan bermacam varian ikan sebagai pelengkap. Isian ikan biasanya memanfaatkan siput sedot, ikan, dan juga kepiting.
"Kalau sayurannya menggunakan kangkung, bayam atau bahkan pakis muda," kata Ani.
Disajikan dengan kuah yang kental serupa lendir. Dari rupa kuah yang berbentuk lendir inilah masyarakat melayu kemudian menyebutnya lendot.
"Lebih sedap disantap dalam keadaan hangat atau panas," kata Riani.
Kuah serupa lendir ini konon seperti dilakukan nenek moyang ketika belum mengenal beras sebagai sumber karbohidrat.
Jika dibedah secara rasa, campuran ikan yang dihaluskan khas kuliner melayu ini mampu menyatu dengan kelembutan sagu dan pedasnya cabai.
Bumbu rempah bisa menjaga badan tetap hangat dan dianggap mampu meningkatkan daya tahan bagi masyarakat melayu pesisir yang siang malam diterpa angin laut,