Yuk.. Selamatkan Monyet Kekah dari Kepunahan
BATAM, MELAYUPEDIA.COM - Pulau Bunguran Besar di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau (Kepri), menjadi tempat habitat hidupnya monyet Kekah.
Kekah termasuk dalam hewan yang hampir punah, karena hanya tersisa sekitar 7000 ekor di Pulau Bunguran.
Monyet Kekah adalah hewan primata langka asli dan hanya ada di Pulau Bungunan Besar.
Kekah yang merupakan jenis monyet ini merupakan khas dan asli dari Pulau Bunguran Besar, yang kaya akan flora dan faunanya.
Berbagai jenis pohon tumbuh di Pulau Bungura terutama pohon-pohon yang tinggi dari jenis Dipterocarpeceaei.
Selain itu juga tedapat banyak tipe vegetasi yang ada di pulau, seperti primer pegununga, hutan kerangas, hutan rawa dan mangrove.
Kekah menjadi fauna endemic dari Kabupaten Natuna, yang bernama latin Presbytis Natunae.
Sebagai binatang khas dan menjadi ikon pariwisata fauna, secara fisik binatang Kekah sangat lucu dan unik.
Apalagi tubuh yang dibalut bulu-bulu berwarna hitam tebal dan warna putih di sekeliling matanya.
Dampak Konversi Lahan
Sangat disayangkan, monyet Kekah Natuna menjadi fauna yang paling mengalami ancaman kepunahan terbesar dan serius.Y
Yang menjadi ancaman kepunahan Kekah, adalah kehilangan habitat akibat konversi lahan dan perburuan.
Lahan atau habitat yang semakin berkurang menjadikan Kekah tidak memiliki dan merasakan habitat aslinya. Sedangkan perburuan liar juga mengurangi populasi Kekah di Pulau Bunguran.
Tidak hanya karena berkuranganya habitat Kekah dan perburuan liarnya, tetapi juga dalam hal pemeliharaan dan perdagangan.
Harga yang dipatok untuk setiap Kekah yang dijual kepada pelanggan cukup menguntungkan untuk penjual.
Yaitu dengan harga 300 ribu hingga 800 ribu rupiah per ekornya, bahkan bisa lebih dari itu.
Apalagi jika hewan ini jinak dan terlatih, maka harga akan semakin tinggi.