Es Dawet, Minuman Tradisional Jawa yang Menggugah Selera di Batam
Batam, Melayupedia - Es dawet, minuman tradisional khas Jawa, terus memikat lidah dan menjadi salah satu warisan budaya yang tak lekang oleh waktu. Minuman yang terbuat dari perpaduan santan, gula merah, agar-agar, dan cincau ini, tidak hanya menyegarkan tetapi juga kaya akan nilai budaya.
Di Bengkong Laut, Batam, seorang pemuda bernama Rico (23), asal Riau, telah menjual es dawet selama lebih dari 7 bulan. Meskipun bukan asli Jawa, Rico telah menggeluti usaha es dawet ini dengan semangat.
"Saya sudah 7 bulan menjual es dawet ini. Saya pakai modal sendiri, jadi fifty-fifty. Saya tidak ikut masak, jadi tinggal jual saja," ujar Rico saat ditemui pada 6 April 2024.
Rico menjelaskan bahwa ia hanya bertugas menjual, sementara usaha ini dimiliki oleh orang lain. "Ini bukan usaha saya, saya hanya tinggal menjualnya saja. Omzet per hari bisa mencapai Rp 450.000. Saya keliling dari pagi sampai jam 13.00 WIB. Kalau sore, saya mangkal di sini," terangnya.
Menurut Rico, menjual es dawet memiliki tantangan tersendiri, terutama terkait cuaca. "Kalau cuacanya hujan, otomatis enggak laku. Tapi di bulan Ramadhan, cepat habisnya jadi ada peningkatan dibanding hari biasa. Kalau senangnya itu cepat habis jadi bisa pulang cepat," ungkapnya.
Rico berharap suatu hari nanti bisa membuka usaha es dawet sendiri. "Saya ingin membuka usaha di Batam karena perkembangannya bagus. Dari hasil kerja saya ini, saya bisa membeli motor yang saya pakai ini, hp, dan kebutuhan lain," katanya penuh harap.
Es dawet bukan hanya sekadar minuman yang lezat, tetapi juga bagian dari warisan budaya Jawa yang harus dilestarikan. Rico dan banyak penjual es dawet lainnya berperan penting dalam menjaga tradisi ini tetap hidup di tengah masyarakat, termasuk di Batam.