Sebelum Bupati Bintan, Ada 2 Nama Kepala Daerah di Kepri yang Tersandung Kasus Tipikor
BATAM, MELAYUPEDIA.COM – Kasus tindak pidana korupsi (tipikor) kerap menyeret berbagai pejabat pemerintahan, baik di pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia.
Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga menorehkan berbagai kasus korupsi, yang terbukti dilakukan oleh kepala daerah.
BACA JUGA :
Bupati Apri Sujadi Jadi Tersangka Korupsi Cukai Bintan
Usai Jadi Tersangka, Bupati Bintan Didesak Segera Minta Maaf
Jadi Tersangka Dugaan Korupsi, Berapa Harta Kekayaan Bupati Bintan ?
Sebut saja Bupati Bintan Apri Sujadi, yang diseret KPK terkait kasus tipokor. Apri disinyalir terlibat pengaturan barang kena cukai, dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan tahun 2016-2018.
Sebelum nama Apri melambung sebagai tersangka dugaan korupsi oleh KPK, ada dua orang nama pejabat yang lebih dulu duduk di pesakitan dengan kasus serupa.
1. Huzrin Hood
Huzrin Hood (Dok.pab-indonesia.co.id)
Nama Huzrin Hood tak akan pernah dilupakan oleh masyarakat Kepri. Dahulu, Huzrin Hood menjabat sebagai Bupati Kepri, saat Kepri masih menjadi kabupaten dan belum pemekaran.
Namun di tahun 2003, Huzrin terjerat kasus tipikor terkait korupsi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepri 2001 sebesar Rp 3,9 miliar.
Huzrin Hood disangkakan terkait penggunaan APBD, untuk kepentingan pribadi. Dia akhirnya menjadi tahanan Kejakssan Tinggi (Kejati) Riau, yang kasusnya akhirnya dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang.
Sempat mendekam di balik penjara selama 2 tahun, Huzrin akhirnya bebas dan kembali aktif ke tengah masyarakat.
Dia aktif menyumbangkan pikiran sebagai tokoh masyarakat, serta dikenal sebagai tokoh penting dalam pembentukan Provinsi Kepri sebelumnya.
Datuk Huzrin, sapaan akrabnya, sempat akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kepri selama tiga kali. Yaitu di tahun 2010, 2015 dan 2020, namun akhirnya batal dilakukannya.
Namun kini, Huzrin kini lebih banyak berperan sebagai penyumbang pikiran selaku tokoh masyarakat.
Ia aktif di berbagai organisasi sebelumnya sebut saja Pemangku adat Kerajaan Melayu Bintan, Pendiri Gerakan Rakyat Kepri Sukses (Gerak Keris) dan beberapa organisasi lainnya.
2. Hamid Rizal
Mantan Bupati Natuna Kepri Hamid Rizal (Dok. terkini.id)
Hamid Rizal menjadi sosok yang tenar di Kabupaten Natuna Kepri. Dia merupakan bupati pertama, sejak kabupaten ini dibentuk dan menjadi bagian dari Provinsi Kepri.
Saat itu, Hamid menjabat sebagai Bupati Natuna di masa periode 2001-2006. Dia sudah malang melintang sebagai seorang birokrat.
Pengalamannya terkait birokrasi tak diragukan lagi, mulai dari staf kantor camat, camat, kepala dinas baik tingkat kabupaten dan Provinsi Kepri, hingga menjadi staf ahli gubernur.
Pada tahun 2009, saat sudah tak menjabat sebagai bupati, Hamid kemudian terseret kasus yang diungkit KPK saat ia masih menjabat bupati.
Hamid menjadi tersangka kasus dugaan korupsi, bagi hasil minyak dan gas. Diduga kerugian negara karena kasus ini mencapai Rp 72,25 miliar.
Dana yang diduga diselewengkan sebesar Rp 72,25 miliar dari APBD, untuk membiayai timnya. Belakangan diketahui bahwa tim itu fiktif. Kasus ini juga menyeret nama Bupati Natuna aktif menjabat saat itu, Daeng Rusnadi.
Kasus ini terjadi saat Hamid masih sebagai bupati dan Daeng sebagai Ketua DPRD Natuna kala itu. Hamid akhirnya harus menjadi pesakitan tahanan Tipikor.
Beberapa tahun usai keluar dari balik jeruji, popularitas Hamid Rizal tak pudar. Didukung koalisi Partai Gerindra, PAN dan Golkar, Hamid maju Pilkada Natuna pada 2015 lalu menggandeng istri Daeng Rusnadi, Ngesti Yuni Suprapti sebagai wakilnya.
Pasangan ini akhirnya terpilih untuk periode 2016-2021. Amanah itu tak disia-siakan oleh Hamid untuk mengabdikan diri dan pengalamannya membangun kabupaten di ujung utara Provinsi Kepri tersebut.
Di tangannya, pulau-pulau terluar di Natuna yang dulu hanya dilayani mesin pembangkit Perusda, kini sudah beroperasi mesin milik PLN 24 jam. Begitu juga telekomunikasi di Kabupaten Natuna yang menjangkau pulau-pulau.