Pengembangan Pulau Rempang: Kepala BP Batam Harap Investor Libatkan Masyarakat
Batam, Melayupedia - Rencana pengembangan Pulau Rempang sebagai "The New Engine of Indonesian's Economic Growth" dengan konsep "Green and Sustainable City" terus menjadi perhatian. Ini bukan tanpa alasan, karena nilai investasi dalam pengembangan pulau ini tidak sedikit, dengan total mencapai Rp 381 triliun dan akan menciptakan lapangan kerja untuk sebanyak 306 ribu tenaga kerja.
Merespons hal ini, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, berharap kepada PT Makmur Elok Graha (MEG) sebagai pengelola kawasan agar melibatkan masyarakat lokal yang tinggal di sana, termasuk dalam merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan.
"Masih banyak anak-anak kita yang belum bekerja. Saya ingin pembangunan dan investasi pengembangan dapat langsung berdampak pada generasi muda Kota Batam," ujar Rudi pada Selasa (9/5/2023).
Selain itu, Rudi menjelaskan bahwa BP Batam akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, sejalan dengan percepatan investasi saat ini.
BP Batam juga telah mengambil langkah-langkah sesuai dengan arahan ini dengan melaksanakan rapat kerja yang melibatkan aparat penegak hukum dan instansi terkait lainnya.
Dalam rapat tersebut, disebutkan bahwa BP Batam akan memfasilitasi pendidikan vokasi bagi para pelajar SMA asal Rempang di masa depan. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) akan bekerja sama dengan PT MEG, pengelola kawasan, dalam menyediakan pendidikan vokasi dan kajian ekosistem pesisir Pulau Rempang.
"Kita harus mempersiapkan perencanaan tenaga kerja. Saya akan berkomunikasi dengan beberapa universitas untuk mempersiapkan pendidikan vokasi. Dengan begitu, anak-anak kita memiliki peluang untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan Kota Batam," tambahnya.
Rudi tidak menampik bahwa masyarakat di Pulau Rempang akan menjadi bagian penting dalam pengembangan kawasan di masa depan. Oleh karena itu, ia tidak ingin terjadi polemik terkait rencana ini, terutama jika hal itu mengganggu situasi yang kondusif dan berdampak buruk pada iklim investasi di Kota Batam.
"Yang penting, semuanya harus sesuai dengan rencana tata ruang yang rinci dan variabel teknis lainnya," ungkapnya lagi.
Seperti yang diketahui, pengembangan wilayah Rempang di Kota Batam akan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap I akan melibatkan investasi sebesar Rp 29 triliun dengan harapan mampu menyerap 186 ribu pekerja.
Pengembangan Rempang dan Galang akan dilakukan oleh PT MEG dengan total investasi sebesar Rp 381 triliun hingga tahun 2080.
"Pusat pelatihan dan pendidikan untuk penduduk lokal menjadi hal penting agar mereka dapat berkontribusi dalam membangun Pulau Rempang. Kita berharap pertumbuhan ekonomi masyarakat juga ikut terjadi," pungkasnya.